PRANALA.CO — Sungai Mahakam meluap dan airnya menggenangi lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Ribuan warga terisolasi di rumah dan bertahan dengan makanan tersisa.
Kepala Basarnas Kaltim Dody Setiawan mengatakan akses jalan dari Samarinda ke Kutai Barat masih normal. Namun akses jalan dari Kutai Barat ke Mahakam Ulu banyak yang tertutup karena banjir cukup besar akibat luapan sungai. Banyak kawasan permukiman penduduk terendam banjir.
Dia mengatakan banjir di Mahakam Ulu terjadi sejak Senin, sedangkan laporan yang masuk ke Basarnas Kaltim baru diterima hari ini, Kamis (16/5/2024).
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan semua pihak terkait begitu mendapat laporan. Mereka langsung memberangkatkan tim ke lokasi, meski jaraknya cukup jauh yakni 337 kilometer dari Balikpapan.
Berdasarkan informasi yang pihaknya kumpulkan,pada Senin lalu sekira pukul 08.30 Wita mulai terjadi banjir di Mahakam Ulu akibat limpahan arus deras bagian hulu Sungai Mahakam, yakni bersumber dari Sungai Long Apari (Kabupaten Mahakam Ulu) dan Sungai Boh (Kabupaten Malinau-Kalimantan Utara).
Ketinggian air di permukiman warga Mahakam Ulu yang terdampak banjir bervariatif, tergantung pada tingkat kerendahan lokasi yang ditempati. Ada yang terendam beberapa sentimeter, ada pula yang sampai atap rumah.
Berdasarkan data sementara, dari 50 kampung di Mahakam Ulu, 35 di antaranya terendam banjir yakni 11 kampung di Kecamatan Long Bagun, meliputi Kampung Long Bagun ilir, Batoq Kelo, Long Bagun Ulu, Ujoh Bilang, Rukun Damai, Batu Majang, Long Hurai, Memahak Besar, Memahak Ulu, Long Merah, dan Kampung Long Melaham.
Di Kecamatan Long Hubung terdapat delapan kampung yang terkena banjir yakni Kampung Datah Bilang Baru, Datah Bilang Ulu, Datah Bilang Ilir, Mamahak Teboq, Matalibaq, Long Hubung, Lutan, dan Kampung Sirau.
Untuk Kecamatan Long Pahangai, wilayah yang terkena banjir ada 10 kampung, yakni Kampung Long Lunuk, Long Lunuk Baru, Long Pahangai, Long Pahangai I, Lirung Ubing, Naha Aruq, Long Isun, Long Pahangai II, Long Tuyoq, dan Kampung Liu Mulang.
Di Kecamatan Long Apari ada enam wilayah yang terkena banjir yakni Kampung Long Apari, Tiong Ohang, Noha Tifab, Long Kerioq, Long Penaneh I, dan Kampung Long Penaneh II.
“Saat ini, ketinggian air di Ujoh Bilang, ibu kota kabupaten, antara 3-4 meter. Ini banjir terparah sepanjang sejarah di Mahakam Ulu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu Agus Darmawan, Kamis (16/5/2024).
Banjir diperkirakan terjadi karena curah hujan tinggi dalam beberapa minggu terakhir yang mengguyur wilayah Kalimantan Timur, termasuk anak sungai Mahakam.
Memasuki hari keempat, banjir di Mahakam Ulu belum juga surut. Dari pantauan Agus, rumah-rumah warga hanya terlihat bagian atapnya. Kantor pemerintahan, puskesmas, toko, sekolah, dan fasilitas publik lain pun turut terendam.
Sebagian besar warga di Kabupaten Mahakam Ulu bermukim di sekitar Sungai Mahakam. Rumah warga berdiri antara 100 meter sampai 1 kilometer dari bibir sungai. Agus mengatakan, pemukiman di radius 0-2 km dari sungai terendam air.
Daerah yang tidak terdampak banjir, adalah daerah yang berada di radius 3-4 km Sungai Mahakam. Namun, wilayah itu hanya berupa ladang atau hutan. Sedikit sekali warga yang tinggal jauh dari sungai.
Oleh karena itu, diperkirakan sebagian besar warga dari kabupaten dengan jumlah penduduk 38.000 jiwa ini terdampak banjir. Agus mengatakan, saat ini pihaknya masih menghimpun angka pasti jumlah warga yang terdampak. (*)
Discussion about this post