PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berencana menyiapkan beberapa tempat untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang diisolasi. Rencana ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan pasien isolasi di rumah sakit rujukan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Andi M Ishak menjelaskan ada dua tempat rencana yang disiapkan yakni Asrama Haji di Batakan, Balikpapan dan Balai Pelatihan Kesehatan, Samarinda.
“Anggaran sudah disiapkan untuk kebutuhan itu, tinggal belanja saja,” kata Andi M Ishak, Selasa (24/3/2020).
Sejauh ini, ruangan isolasi di lima rumah sakit rujukan milik pemerintah masih sanggup menampung pasien yang ada. Beberapa rumah sakit bahkan menambah ruang isolasi dengan mengorbankan ruang rawat inap lainnya.
“RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan mengajukan diri khusus menangani pasien Covid-19 dengan catatan pasien lain yang sedang ditangani dipindah ke rumah sakit lain,” katanya.
Untuk persiapan menghadapi Covid-19, Andi menyebut Pemprov Kaltim sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Mulai dari persiapan ruang isolasi, hingga anggaran untuk perlengakapn tenaga medis.
“Kita sudah siapkan anggaran Rp 17,1 Miliar dari dana yang bisa kita alokasikan untuk penanganan Covid-19,” tambah Andi.
Mal dan Pusat Perbelanjaan Tutup
GUNA mengantisipasi peredaran pandemi Covid-19, sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Kaltim tutup. Meski tutup, beberapa tenant yang menjual kebutuhan pokok dan obat-obatan diijinkan tetap buka.
Di Samarinda, Big Mall yang terletak di Jalan Untung Suropati mulai tutup sejak 25 Maret hingga 5 April 2020. Untuk hypermart dan perusahaan distributor farmasi tetap akan melayani namun dengan waktu dibatasi.
“Mereka akan tetap melayani pembeli sejak pukul 12.00 hingga 20.00 WITA,” kata General Manager Big Mall Sendek Prawinko.
Wali Kota Samarinda Syahrie Jaang mengapresiasi pengelola mal yang berinisiatif menutup layanan mereka. Ini membuktikan kebersamaan dalam menghadapi pandemi dan tidak mengejar keuntungan ekonomi semata.
“Kami sangat salut kepada manajemen Big Mall dan semoga diikuti oleh mal dan pusat perbelanjaan lainnya di Kota Samarinda,” kata Jaang.
Di Kota Balikpapan, pengurangan jam operasional mal dilakukan sejumlah pusat perbelanjaan. Sejumlah mal seperti E-Walk dan Plaza Balikpapan memilih membatasi jam operasional mereka. (*)
Discussion about this post