Sejauh ini ketinggian banjir yang merendam 17 desa di Kecamatan Tabang ini bervariasi antara 60 centimeter hingga 1,5 meter. Muspika kecamatan bersama Polsek dan Koramil Tabang saat ini juga tengah mempersiapkan pendirian posko Dapur Umum di Desa Bilatalang, Kecamatan Tabang. Hanya desa ini yang tidak terdampak banjir.
pranala.co – Banjir besar masih menggenangi Kecamatan Tabang di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Banjir yang sudah terjadi empat hari ini merendam setidaknya 17 desa dari 18 desa yang ada di Kecamatan Tabang. Tercatat ada 4.910 kepala keluarga yang terdampak dalam bencana alam ini.
Kapolsek Tabang Kapolsek Tabang Iptu Joko Sulaksono kepada awak media mengatakan, sebagian warga sudah mengungsi ke sejumlah fasilitas umum, maupun ke rumah warga dan kerabatnya yang lokasinya lebih tinggi dan aman dari banjir.
“Saat ini warga mengungsi ke fasilitas yang berada di lokasi tinggi dan rumah warga yang lokasi tinggi,” kata Joko dikonfirmasi, Jumat, 20 Mei 2022.
Mayoritas warga yang mengungsi ke tempat lebih tinggi. Yakni yang tinggal di pinggiran Sungai Belayan. Namun, masih ada sebagian warga yang bertahan di rumahnya untuk menjaga keamanan barang-barang berharga mereka. Ada juga sebagian masih bertahan karena tidak memungkinkan untuk ditinggal.
Sejauh ini sebut Joko, untuk persediaan makanan masyarakat terdampak banjir masih menggunakan persediaan makanan mereka.
Namun pihaknya mendapat informasi Pemkab Kukar sudah mulai mengirimkan bantuannya ke wilayah Kembang Janggut dan Tabang.
“Untuk saat ini masyarakat masih bertahan dengan persediaan yang masih ada, tapi karena cuaca seperti ini tidak menutup kemungkinan pendistribusian terhambat,” ucapnya.
Beberapa titik banjir, berdasarkan pantauan di lokasi, arusnya sangat deras. Jadi pengusaha sembako tidak berani menuju ke Tabang.
“Informasi dari Pemkab Kukar sudah mulai bergerak bantuannya ke wilayah Kembang Janggut dan Tabang, seperti logistik makanan, obat-obatan dan lainnya,” ungkapnya.
Sejauh ini ketinggian banjir yang merendam 17 desa di Kecamatan Tabang ini bervariasi antara 60 centimeter hingga 1,5 meter. Muspika kecamatan bersama Polsek dan Koramil Tabang saat ini juga tengah mempersiapkan pendirian posko Dapur Umum di Desa Bilatalang, Kecamatan Tabang. Hanya desa ini yang tidak terdampak banjir.
Kondisi banjir belum surut, ditambah semakin derasnya arus membuat distribusi sembako mengalami kesulitan. Apalagi jalan-jalan utama menuju Kecamatan Tabang turut terendam banjir.
Informasi terbaru, satu unit truk pengangkut sembako yang akan menuju Kecamatan Tabang terguling di kawasan Bukit Layang, lantaran arus air yang sangat deras.
“Kami juga mendapat informasi bahwa ada satu unit truk terguling di Bukit Layang, Kecamatan Kembang Janggut, truk itu membawa sembako dan peralatan elektronik tujuan Tabang,” paparnya.
Selain itu sampai saat ini 7 dari 17 desa masih dilakukan pemadaman listrik oleh PLN, hal ini mengantisipasi warga tersengat listrik saat banjir terjadi. Selain sembako saat ini warga di Kecamatan Tabang membutuhkan obat-obatan serta pasokan air bersih.
“Sebagian sudah mulai nyala listrik PLN, sisanya yang belum nyala masih menunggu kondisi dianggap aman bagi pelanggan PLN itu sendiri,” pungkasnya. [DW]
Discussion about this post