PRANALA.CO, BONTANG – Kota Bontang berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mendorong warga untuk secara mandiri menjaga kesehatan dan mengatasi masalah kesehatan ringan. Salah satu strategi yang diterapkan adalah melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan keterampilan tradisional seperti akupresur.
Regulasi dari pemerintah, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 dan Permenkes Nomor 9 Tahun 2016, menekankan pentingnya pembinaan asuhan mandiri kesehatan tradisional secara berjenjang dan berkesinambungan.
Menurut Akhmad Hamid Nuruddin, Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (SDK) Diskes Bontang, pembinaan ini melibatkan berbagai sektor, termasuk Dinas Kesehatan, Puskesmas, serta organisasi masyarakat. Dalam konteks ini, diperlukan sinergi antar lintas program dan sektor untuk menciptakan kelompok binaan yang efektif.
Wali Kota Bontang sendiri, lanjut Hamid telah menerbitkan Surat Edaran yang mengatur percepatan pengembangan kesehatan tradisional. Ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sehat, mandiri, dan mampu mengatasi gangguan kesehatan ringan.
“Kebijakan ini kami harapkan bisa memperkuat peran masyarakat dalam memanfaatkan TOGA dan keterampilan tradisional sebagai bagian dari kesehatan masyarakat,” jelasnya kepada pranala.co, Jumat, 18 Oktober 2024.
Untuk memastikan pelaksanaan yang efektif, berikut adalah beberapa langkah yang akan diambil. Diantaranya; kebijakan dan rencana Kerja. Kepala Diskes Bontang bakal menyusun kebijakan dan rencana kerja untuk mendukung penerapan TOGA dan keterampilan.
Bukan itu, saja koordinasi lintas sektor sangat diperlukan. Camat dan lurah diminta untuk mengoordinasikan pelaksanaan pembinaan TOGA, mendorong masyarakat untuk memiliki dan memanfaatkan TOGA di lingkungan mereka.
“Dinas terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian, akan memberikan pembinaan dalam pembibitan TOGA serta pemasaran hasilnya,” tambahnya.
Dia melanjutkan, keterlibatan komunitas juga sangat diperlukan. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan diharapkan aktif berpartisipasi dalam pembinaan pemanfaatan TOGA.
“Ini juga penting. Setiap Puskesmas akan menyediakan pojok jamu untuk mendukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat,” ujar dia.
Dengan langkah-langkah ini, Kota Bontang bertujuan untuk menjadi contoh dalam pengembangan kesehatan tradisional melalui asuhan mandiri. Hamid berharap dengan dukungan semua pihak, masyarakat akan semakin aktif dalam memanfaatkan TOGA, menciptakan generasi yang lebih sehat, dan mengatasi masalah kesehatan dengan cara yang mandiri dan efektif. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google NewsÂ
Discussion about this post