WACANA pemberian smartphone alias gawai buat Ketua RT di Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur ramai diperbincangkan.
Hal ini pun mendapat tanggapan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa alias DPMD Kukar soal tujuan Ketua RT dibekali dengan smartphone.
Dipastikan program Rp 50 juta per RT akan kembali digulirkan. Saat ini, DPMD Kukar masih menunggu penerbitan surat keputusan (SK) Bupati Kukar terkait dengan petunjuk teknis (Juknis) pengalokasian program tersebut di tingkat kelurahan.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan pada 2023 ini pihaknya fokus mengalokasikan bantuan Rp 50 juta per RT di wilayah kelurahan.
Selanjutnya, uang yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kutai Kartanegara tersebut akan diserahkan kepada 44 kelurahan. Pada tahun sebelumnya, anggaran Rp 50 juta per RT berada di kecamatan.
“Sekarang, keinginan Bupati, anggaran itu langsung dialokasikan kepada kelurahan, sehingga sama dengan RT yang ada di desa,” ucap Arianto kepada awak media.
Juknis realisasi program Rp 50 juta per RT tingkat desa ini sudah memasuki tahap finalisasi. Namun, untuk realisasinya masih menunggu finalisasi juknis tingkat kelurahan. Arianto menyebut bahwa mekanisme penyaluran bantuan akan dilakukan secara bertahap. Dalam satu tahun, bantuan akan diserahkan sebanyak dua kali.
“Jadi, bantuan diserahkan 50 persen di tahap pertama dan kedua,” jelasnya.
Sebagai saran dari pemerintah terkait bantuan Rp 50 juta per RT tahun ini adalah pengadaan smartphone Android bagi ketua RT di Kukar. Setiap RT akan mendapatkan smartphone android dengan harga Rp 2.500.000. Secara spesifik menggunakan smartphone dengan RAM 4 GB.
Arianto menyebut, wacana ini akan diserahkan kepada masing-masing RT. Pengadaan smarthphone bertujuan membantu pendataan warga prasejahtera daerah.
Teknis realisasi dan pembelanjaan dana akan dilakukan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) masing-masing RT. Itu tergantung lagi pada perencanaan masing-masing RT, apa saja yang mereka usulkan.
Ada untuk biaya operasional, bimtek, beli Android. “Tergantung dari perencanaan RKA yang dimasukkan ke desa atau kelurahan,” kata Arianto.
Selain smartphone, program Rp 50 Juta per RT di Kutai Kartanegara juga akan difokuskan ke perbaikan infrastruktur skala kecil melalui gotong-royong. Dengan pemanfaatan anggaran tersebut, Arianto berharap warga bisa merasakan manfaat dengan perbaikan-perbaikan infrastruktur kecil.
“Dengan kegiatan gotong-royong ini kami harapkan dapat membuat penganggaran dana itu betul-betul tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya,” kata Arianto. (ADS/PEMKAB KUKAR)
Discussion about this post