KALIMANTAN merupakan pulau terbesar di Indonesia yang menyimpan sejuta kekayaan alam yang tiada bandingannya. Sampai sekarang pun kekayaan alam yang ada di Kalimantan tidak habis-habis dan tentunya sangat unik dibandingkan yang lainnya.
Seperti salah satu kekayaan alam yang ada di laut Kalimantan. Ikan Mudskipper atau yang disebut timpakul, tembakul, gelodok, belodok, belodog,blodog atau belacak (bahasa Melayu), gabus laut, lunjat dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut mudskipper, karena kebiasaannya melompat-lompat di lumpur. Bahkan ikan ini pun dapat memanjat pohon dan kabarnya, populasi terbesar ikan ini ada di Kalimantan.
Ikan ini sangat suka melompat ke daratan air payau dan dapat dijumpai di hutan-hutan bakau saat air sedang surut. Kedua mata ikan ini sangatlah menonjol bagaikan mata yang sedang melotot keluar dengan dua susunan kornea serta kulit sisi didalam matanya berlapis-lapis untuk menahan air dan menghindar dari kekeringan saat di darat. Siripnya mengembang dengan bentuk tubuh yang panjang. Jika sudah dewasa, ikan ini bisa mencapai 30cm.
Ikan mudskipper bisa tahan selama 7-8 menit di daratan sebelum kembali lagi ke air. Dapat hidup di air dan di darat, organ pernafasan ikan ini nyatanya berbentuk insang yang memiliki perbedaan dimana dinding sisi dalam tutup insang serta bilik insang berlipat ganda serta memiliki banyak pembuluh darah.
Di sepanjang insang serta tenggorokannya tetap basah sehingga memungkinkan adanya pertukaran oksigen pada pembuluh darah saat ikan ini di daratan.
Ikan Tembakul biasa menggali lubang di lumpur yang lunak untuk sarangnya. Lubang tersebut bisa sangat dalam dan bercabang-cabang, berisi air dan sedikit udara di ruang-ruang tertentu. Ketika air pasang naik, Mudskipper umumnya bersembunyi di lubang-lubang ini untuk menghindari ikan-ikan pemangsa yang berdatangan.
Ikan jantan memiliki semacam alat kopulasi pada kelaminnya. Setelah perkawinan teur-telur Ikan Mudskipper disimpan dalam lubang yang telah ia gali dan dijaga oleh induk betinanya. Telur-telur itu lengket dan melekat pada dinding lumpur. Mudskipper Periophthalmodon schlosseri dapat bertelur hingga 70.000 butir pada musim kawin.
Jika lapar Mudskipper memangsa banyak hewan mulai dari ketam binatu (Uca spp.), udang, ikan, kerang, cumi-cumi, sampai ke semut ngangrang dan lalat. Tumbuhan pun konon akan dimakan oleh ikan ini.
Menurut penelitian, ikan ini memiliki 35 jenis spesies yang terbagi atas 3 kelompok besar, yaitu Boleophthalmus, Periophthalmus dan Periophthalmodon. Mudskipper juga termasuk dalam marga Oxudercinae.
Ikan yang dapat hidup pada perairan yang beriklim tropis dan subtropis yang wilayahnya mulai dari Indo-Pasifik sampai ke pantai Atlantik, benua Afrika ini pun bisa bertahan meski lingkungan sekitarnya sedang rusak. Ikan gelodok ini pun sudah ada sejak 22,5 juta tahun yang lalu dan bertahan hingga sekarang.
[id|gf]
Discussion about this post