BALIKPAPAN – Kegiatan Safari Ramadan Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) di pekan kedua 1442 H dilaksanakan pada Sabtu (24/4/2021) malam. Berlokasi di Masjid Al Ula, Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat.
Melalui kegiatan ini pemerintah kota (pemkot) tak hanya melaksanakan salat berjemaah dengan masyarakat, tapi juga melihat langsung penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam ibadah di bulan suci.
“Alhamdulillah tahun ini bisa melaksanakan salat tarawih berjemaah walau masih dalam kondisi keterbatasan. Kita masih di masa pandemik COVID-19,” ungkap Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai salat Isya berjemaah.
Menurutnya penerapan prokes di masjid masjid tertua Kota Balikpapan itu berjalan cukup baik. Pasalnya pengurus menerapkan penyemprotan disinfektan dan aturan penggunaan masker juga diterapkan secara ketat.
Rizal menyampaikan, saat ini pandemik COVID-19 masih terjadi di seluruh dunia. Penanganan yang dilakukan pun hanya dua, pertama menjalankan prokes. Seperti melakukan pembatasan, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan lainnya.
Kemudian cara penanganan kedua adalah dengan vaksinasi. “Seluruh dunia juga melaksanakan vaksinasi. Jangankan kita, bahkan di tanah suci pun menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan,” ungkapnya.
Sampai saat ini, lanjut dia, Indonesia masih belum mendapatkan kepastian terkait keberangkatan jemaah haji dari Indonesia.
“Apakah diberangkatkan atau tidak. Bahkan umrah pun masih belum diizinkan sampai saat ini. Karena Indonesia termasuk negara yang belum diizinkan masuk ke Arab Saudi,” ungkapnya.
Ini karena Indonesia termasuk negara yang angkat terkonfirmasi positif COVID-19 sangat tinggi. “Jadi pembatasan ini tidak hanya di Balikpapan atau Indonesia. Tapi juga di tanah suci sekali pun,” bebernya.
Rizal meminta masyarakat terus mendukung percepatan penanganan COVID-19 ini, salah satunya dengan penerapan prokes. Sekalipun belakangan telah dilakukan pelonggaran.
Ia pun menginformasikan, bahwa di India dalam 24 jam angka terkonfirmasi positif-nya mencapai 300 ribu orang. “Ini dalam satu hari satu malam. 300 ribu orang, ini hampir sama dengan separuh warga Balikpapan,” sebut Rizal.
Sementara, angka konfirmasi positif di Balikpapan per hari ini mencapai 43 orang. Inilah mengapa pemerintah terus melakukan pembatasan agar angka kasus di jalan sampai melonjak seperti di negara India.
“Saya mohon walaupun di Balikpapan menurun, harus diingat bahwa di Balikpapan hampir 16 ribu orang yang sudah terkonfirmasi positif. Dan saat ini ada ratusan orang yang dirawat di rumah sakit. Angka meninggal pun mencapai 500-an orang,” urai Rizal pada jemaah yang hadir.
Ditambahkannya, meskipun pada hari ini tidak ada kasus meninggal dunia, nyatanya setiap hari masih ada pasien meninggal akibat COVID-19. Karena ini ia berharap warga Balikpapan terus menjaga prokes, sampai nanti Ramadan berakhir dan masuk Idulfitri.
“Harapannya kan hari raya bisa melaksanakan ibadah seperti ini,” katanya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), lanjutnya, telah menyampaikan bahwa pemerintah telah mengizinkan pelaksanaan salat Idulfitri. Meskipun tetap dianjurkan untuk salat di rumah saja.
“Kita lihat di pekan-pekan terakhir, kalau nggak terkonfirmasi positifnya naik lagi, maka akan kita batasi bapak-bapak saja. Sementara ibu-ibu di rumah saja,” ucapnya.
Kendati begitu dirinya masih akan terus melihat perkembangan kasus COVID-19 Kota Balikpapan, selama Ramadan ini. “Kita lihat nanti sampai akhir, Ramadan kita” imbuhnya.
Ia pun menjelaskan kepada para jemaah terkait vaksinasi. Bahwasanya sesuai perintah Presiden Joko Widodo, semua warga berusia 18 tahun ke atas mesti divaksin.
“Di Balikpapan jumlah warga yang 18 tahun ke atas 479 ribu orang. Akan tetapi karena vaksin datang terbatas, maka yang yang diprioritaskan tenaga kesehatan, pelayan publik, guru, dan lansia. Jumlahnya kira-kira 113 ribu orang,” ungkapnya.
Sampai kini vaksin yang datang baru 40 ribuan. Sehingga masih 73 ribuan vaksin. Itu sebabnya saat ini vaksin masih terbatas. “Tapi khusus Rabu dan Sabtu biasanya kami khususkan untuk lansia 60 tahun ke atas,” ujarnya.
Ia meminta masyarakat berusia 60 tahun ke atas untuk dengan kesadaran berangkat ke Puskesmas ikut vaksin. “Mudah-mudahan bisa kita vaksin untuk usia 60 tahun ke atas. Hampir 50 ribu orang,” sebutnya lagi. **
Discussion about this post