pranala.co – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim menjajaki pasar ekspor baru di luar Asia Pasifik. Ekspor tersebut dilakukan setelah kebutuhan pupuk dalam negeri terpenuhi.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menegaskan, keberadaan BUMN adalah memastikan kebutuhan pupuk dalam negeri. Setelah kebutuhan domestik terpenuhi, pihaknya melakukan ekspor seiring peluang pasar global. Ia menuturkan, Asia Pasifik selama ini mendominasi tujuan ekspor. Namun, Pupuk Kaltim juga melihat pasar baru.
“Tadi saya sudah sampaikan ada beberapa perusahaan di Amerika Serikat, saya tidak sebutkan namanya. Itu terpaksa harus menutup pabrik amoniaknya karena mereka dengan harga gas sekarang itu rugi sampai USD 300 per ton amoniak,” kata dia.
Ia menambahkan, perusahaan di AS tutup sehingga pasar Amerika Latin menjadi terbuka. “Ada di pasar Meksiko dan daerah-daerah lain di Brazil. Kita akan penetrasi ke sana,” kata dia.
Rahmad menyampaikan mengenai tantangan ekspansi terutama berkaitan dengan modal dan teknologi. Untuk teknologi, Ia menilai, sumber daya manusia (SDM) Pupuk Kaltim.
“Kalau tantangan ekspansi, petrochemical ini adalah capital intensif dan high tech. Jadi tentu capital sangat penting, kita tidak ekspansi awur-awuran,” kata dia.
Tantangan lainnya yaitu mengamankan pasokan bahan baku. Hal itu disampaikan Direktur Keuangan Pupuk Kaltim, Qomaruzzaman.
“Dari sisi suppy chain kita selalu berusaha untuk mengamankan pasokan bahan baku yang impor kita mencari alternatif dari supply negara lain yang sudah mensupply ke kita,” kata dia.
Perseroan juga berusaha mengembangkan alternatif-alternatif kebutuhan bahan baku pada masa yang akan datang.
Untuk strategi pengelolaan keuangan yang menjadi prioritas Pupuk Kaltim pada 2021, SEVP Business Support Pupuk Kaltim Meizar Effendi menuturkan, pihaknya menerapkan cash management yang hati-hati atau prudent.
“Dengan melakukan program-program prioritas sesuai anggaran dan investasi kita lakukan, investasi juga prioritas. Kemudian ada yang disebut menyeimbangkan antara pengeluaran dan penerimaan di dalam valuta asing,” ujar dia.
Meizar menuturkan, pertimbangan strategi keuangan dengan memperhatikan antara lain mengoptimalkan pengelolaan inovasi sehingga dapat meningkatkan operasional proses yang lebih efektif dan efisien.
“Kemudian memperhatikan kepentingan stakeholder untuk menciptakan proses bisnis yang berkelanjutan dan adopsi strategi kepemimpinan demokratis, dan konsultatif dengan karyawan sehingga memberikan ruang seluas-luasnya pada karyawan memberikan ide pada perusahaan,” tutur dia.
(ril/id)
Discussion about this post