pranala.co – Nama Jordi Amat menjadi buah bibir di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air. Defender naturalisasi itu memukau dalam debutnya berkostum Timnas Indonesia.
Jordi Amat dipercaya bermain penuh saat Garuda melawan Kamboja pada matchday pertama Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (23/12/2022). Pemain 30 tahun itu jadi salah satu kunci yang membawa Indonesia menang 2-1.
Dikutip dari Lapangbola, akurasi umpannya di laga tersebut mencapai 93 persen. Kemudian bek yang pernah berhadapan dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi ini membuat dua clearences dan tiga tekel berhasil.
Selain itu Jordi Amat juga tidak pernah kalah dalah duel satu lawan satu melawan pemain Kamboja. Kemudian ada tiga umpan terukurnya yang berujung peluang emas, namun gagal dimanfaatkan menjadi gol.
Tak heran jika namanya dielu-elukan suporter Indonesia yang memadati SUGBK. Ultras Garuda yang berada di tribune utara meneriakkan nama Jordi Amat usai menyapu umpan silang serangan Kamboja.
Kemudian pada akhir laga, mantan pemain Real Betis dan Swansea City itu juga mendapat pujian dari Shin Tae-yong. Jordi Amat dinilai tampil apik di laga pertamanya dengan logo Garuda di dada.
“Ini memang sangat baik, saya puas dengan performa Jordi sebagai defender,” kata Suin Tae-yong dalam konferensi pers usai laga.
Jordi Amat memulai karier sepak bola profesionalnya bersama Espanyol pada 2010. Saat itu, dia baru berusia 18 tahun.
Sebelumnya atau pada 2009, Jordi Amat menjadi andalan saat Timnas Spanyol di Piala Dunia U-17 di Nigeria. Saat itu, personel La Furia Roja muda dihuni pemain-pemain yang kini sudah mendunia.
Sebut saja Koke, Iker Muniain, Pablo Sarabia, Sergio Roberto hingga Alvaro Morata. Sayangnya, perjalanan Timnas Spanyol U-17 dihentikan tuan rumah Nigeria di semifinal dengan skor 1-3. Namun, di perebutan posisi tiga, Jordi Amat dan kolega menang 1-0 atas Kolombia.
Kemudian, Jordi Amat juga pernah membela Timnas Spanyol U-19 dan U-21. Ketika membela Timnas Spanyol U-21 pada 2011-2012, Jordi Amat ditangani mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla.
Beralih ke level klub. Pelatih pertama yang memberikan debut profesional Jordi Amat adalah Mauricio Pochettino di Espanyol. Bersama Espanyol, Jordi Amat merumput selama dua musim (2010-2012) dan mencatatkan 46 penampilan.
Sempat dipinjamkan ke Rayo Vallecano pada 2012-2013, pemain yang beraksi di posisi bek tengah ini dijual Espanyol ke Swansea City pada musim panas 2013.
Bersama Swansea City, Jordi Amat merumput selama empat tahun (2013-2017). Di sini Jordi Amat mencatatkan caps terbanyak yakni 72 penampilan. Setelah itu, Jordi Amat sempat dipinjamkan ke Real Betis pada 2017 dan kembali ke Rayo Vallecano (2019).
Setelah itu dirinya berkarier di Klub Belgia KAS Eupen (2020) sebelum akhirnya berseragam Johor Darul Takzim mulai Juni 2022.
Jordi Amat berkesempatan membela Garuda karena memiliki keturunan Indonesia. Dalam pengakuannya, sang nenek lahir di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Nenek saya dilahirkan di Makassar, Sulawesi dan merupakan sosok penting yang mendukung saya dalam karier sepak bola selama ini,” kata Jordi Amat mengutip dari Goal Indonesia.
“Ibu dari nenek saya berasal dari Siau, dan ayahnya, yang tak lain moyang saya, adalah M.D. Kansil berasal dari Banda Neira, Maluku,” ucapnya. (*)
Discussion about this post