pranala.co – Pembangunan Masjid Terapung Selambai, Lok Tuan, Kota Bontang, Kalimantan Timur sudah mencapai 60 persen dan ditarget rampung lebih cepat. Meskipun begitu ada kendala yang dialami. Pasalnya selama pembangunan, bangunan luar proyek ini sudah dua kali diserempet kapal.
Kepala Dinas Pekerja Umum dan Penataan Tata Ruang Kota (PUPRK) Bontang, Tavip Nugroho mengatakan pihaknya sudah bersurat ke pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bontang. Hal itu untuk mengatur jarak lalu lalang kapal agar tak terlalu dekat dengan proyek pembangunan. Agar tak ada yang akan dirugikan. Misalnya kerugian kerusakan kapal masyarakat saat menabrak pondasi.
Ia mengkhawatirkan jika terjadi lagi, akan cukup berbahaya. Pasalnya pondasi yang digunakan, dipancang dengan posisi tegak. “Kalau pondasinya miring aman karena dia pasti nahan, ini kan tegak semua tiang-tiangnya,” ujar Tavip ditemui baru-baru ini.
Selain itu, untuk tahun ini pengerjaan akan difokuskan ke pembangunan kawasan masjid. Sementara untuk safety penahan kapal baru bisa dikerjakan 2022 mendatang. Anggarannya akan disertakan dengan parkiran masjid, yaitu sebanyak Rp 7 miliar.
Meskipun begitu, pihaknya menargetkan tahap akhir bagian bangunan masjid bisa rampung di tahun ini. Januari 2022 nanti, Tavip harap bisa dilakukan peresmian. Sembari masa perawatan berjalan, masjid pun sudah bisa digunakan warga untuk beribadah.
Ia juga optimistis, prospek pembangunan masjid bisa selesai bulan depan. Pihaknya memang berusaha agar proyek ini bisa selesai dengan sistem kebut. Para pekerja pun juga sempat mendapat lembur untuk segera merampungkan proyek ini.
Lebih lanjut, pihaknya juga mempersilahkan para kontraktor pelaksana untuk menagih anggaran. Pasalnya pengerjaan fisik sudah mencapai 60 persen. Sementara serapan anggaranya baru mencapai 30 persen.
“Untuk kontraktor mau nagih lagi ya silahkan untuk pencairan dana,” tutur Tavip.
Tambahan informasi, berdasarkan pelang proyek yang terpasang, dana pembangunan Proyek Masjid Terapung bersumber dari APBD Bontang tahun 2021 dengan nomor kontrak 602/602/DPUPR.02, tangal pengerjaan 21 Juli 2021. Nilai kontrak mencapai Rp10,329.088.383,87 dengan waktu pelaksanaan 150 kalender. Penyedia jasa CV Bermuda, kemudian konsultas pengawas CV Karya Pratama Consultant. [dar]
Discussion about this post