Pranala.co
No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Bontang
    • Samarinda
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
Pranala.co
  • Kaltim
    • Bontang
    • Samarinda
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
No Result
View All Result
Pranala.co
No Result
View All Result
Home Kolom

Pandemi Covid-19 Menguji Kualitas Pemimpin

Suriadi Said Editor Suriadi Said
27 Juni 2024 | 17:58
Reading Time: 4 mins read
0
Pandemi Covid-19 Menguji Kualitas Pemimpin

Pimpinan Redaksi Pranala, Suriadi Said.

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Pandemi Covid-19 Menguji Kualitas Pemimpin

TULISAN ini mencoba untuk merangkum secara sederhana, keinginan dan kekhawatiran masyarakat, mengenai virus corona yang sudah ditetapkan WHO menjadi pandemi. Serta penyebarannya yang dratis ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan Timur. Menjadi catatan serius dalam memengaruhi pengambilan kebijakan politik dan kesehatan pemerintah.  

Tulisan ini bukan meninjau virus corona dari perspektif kesehatan, karena penulis tidak memiliki keahlian dalam bidang tersebut. Pun tulisan ini tidak bermaksud untuk mengkritisi dan mengadili, hanya ikhtiar yang mencoba untuk “merefleksikan” realita penanganan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan virus corona serta kondisi psikologis masyarakat kita.

BACA JUGA

DBH Kaltim Hanya Rp2,49 Triliun

Gratispol Terancam “Kada Pol”

10 Tahun Hotel Platinum

Gubernur Kalsel Makan “Sunduk Lawang”

Peran Pemerintah

Negara modern yang demokratis, memiliki struktur pemerintahan yang jelas dalam upaya membatasi kekuasaan, agar tidak terjadi kezaliman serta kesewenang-wenangan. Teori politik klasik “pemisahan kekuasaan” yang dicetuskan Montesquieu (1689-1755) sangat berpengaruh bagi setiap negara dalam mendesain bentuk dan sistem pemerintahannya. Teori tersebut membagi kekuasaan negara menjadi tiga, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Semenjak abad pencerahan, kekuasaan cenderung dibatasi, karena kesewenang-wenangan penguasa terdulu. Dalam negara yang menganut bentuk Monarki pun, raja tidak memiliki kewenangan dalam mencampuri urusan pemerintahan. Sehingga, siapa yang berhak berkuasa, ditentukan melalui pemilu, karena merupakan proses politik yang diakui secara konstitusional.

Secara normatif, pemerintah memiliki tugas utama dalam mewujudkan kesejahteraan umum terhadap masyarakatnya. Sehingga proses pemerintahan perlu diatur oleh konstitusi. Serta bentuk program sebagai mandat dalam mewujudkan tujuan tersebut, perlu ditegaskan dan diatur melalui Undang-undang serta peraturan pemerintah yang teknis di bawahnya.

Secara politik, pemerintah perlu memiliki mekanisme kerja yang jelas, agar tujuan pemerintahannya sukses tercapai. Mereka perlu memiliki manajemen isu, agar tidak membuat publik kebingungan. Pada akhirnya pemerintah memiliki kewajiban dalam memberikan rasa aman terhadap masyarakatnya.

Dalam konteks negara Indonesia, pemerintahannya menganut sistem desentralisasi, sehingga pemerintah daerah pun memiliki peran vital dalam mewujudkan Indonesia yang damai, aman, adil dan makmur.

Di Indonesia sendiri, virus tersebut mulai menjadi kepanikan masyarakat, karena awal Maret 2020, pemerintah mengumumkan dua orang warga negara Indonesia, positif terjangkit virus corona yang kemudian disebut virus corona.

Penyebarannya yang cepat mengakibatkan beberapa daerah di Indonesia menjadi rawan, sebut saja Jakarta, Surakarta, Depok dan berapa daerah lainnya. Penanganan dari pemerintah daerah pun dilakukan beragam, mulai dari memberhentikan sementara aktivitas masyarakat, termasuk persekolahan, sampai pemberlakuan KLB (Kejadian luar biasa).

Narasi di atas telah menunjukan kepada kita, ikhtiar pemerintah Indonesia dalam mengatasi virus corona yang sangat meresahkan. Faktanya masih terjadi resistensi dalam masyarakat kita, terutama dalam hal “keterbukaan” pemerintah mengenai data komprehensif seputar penyebaran virus corona di Indonesia.

Memang kebijakan tersebut akan menimbulkan dampak lain, tetapi mari kita refleksikan, bagaimana agar masyarakat tidak panik, sedangkan masyarakat tidak mengetahui lokasi pasti penyebaran virus corona tersebut. Mereka hanya mampu menebak dan mendeskripsikan spekulasi.

Memberikan rasa aman menjadi tugas wajib pemerintah. Beragamnya pemberitaan media lokal, nasional maupun internasional mengenai perkembangan virus corona ini menjadi konsumsi publik, yang mengakibatkan tidak jelasnya pemberi informasi utama yang representatif dan efektif.

Lumrah publik menunggu informasi valid dari pemerintah agar masyarakat tidak berspekulasi, dan berburuk sangka, keterbukaan pemerintah akan menimbulkan rasa aman, nyaman dan mengatasi ketidaktahuan masyarakat.

Pola komunikasi yang dilakukan pejabat pun, perlu merepresentasikan bahwa Pemerintah Indonesia tidak panik, serta memiliki strategi dan kebijakan yang efektif dalam mengatasi virus corona.

Era disrupsi saat ini mengakibatkan transfer informasi digital menjadi cepat, sehingga dengan mudah masyarakat mengakses, lalu mempersepsikan sebuah fenomena. Dalam konteks penyebaran virus corona masyarakat membutuhkan informasi valid, faktual dan aktual, agar tidak terjadi fitnah.

Minimalnya pemerintah memiliki ketanggapan dalam menjawab narasi negatif masyarakat seputar informasi tertutup mengenai virus tersebut. Dikaitkan dengan ilmu intelejen memang ada jenis informasi yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi oleh publik.

Tetapi dikaitkan dengan urgensi dan upaya meminimalisir masyarakat yang terdampak, kiranya pemerintah mengetahui bahwa memberikan informasi komprehensif mengenai tempat dan perkembangan kejadian perkara, akan membuat masyarakat lebih bijak dan berhati-hati.

Jangan sampai pemerintah terkesan lambat dalam menangani virus corona ini, karena nyawa masyarakatlah yang menjadi taruhannya. Baik pemerintah pusat maupun daerah mereka harus hadir, dan memberikan narasi nyata untuk melindungi masyarakat dari bahayanya virus tersebut. Tidak harus menjadi pemerintahan yang reaksional, tetapi cukuplah bijak memberikan informasi dan menjelaskan tata cara penanganan virus tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Usaha Bersama

Mengapa sampai saat ini jumlah pasien yang terkena virus corona di Indonesia cenderung bertambah, karena tidak terjadi keterbukaan yang mampu mengatasi rasa penasaran masyarakat. Pemerintah perlu melakukan upaya kerja sama baik dengan lembaga swasta maupun masyarakat umum, sehingga kuncinya pada proses komunikasi dan kepercayaan.

Memang secara general problematika mengenai virus corona berada pada ranah kesehatan, sehingga orang yang bukan ahlinya tidak memiliki kesempatan untuk berperan aktif mengatasi kasus tersebut.

Tetapi jangan lupa, ilmu politik memiliki konsep “memengaruhi dan mengajak”, bagaimana pemerintah mengajak masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat, dan memengaruhi agar masyarakat mau melaksanakan instruksi pemerintah terkait penanganan virus corona, menjadi alternatif solusi guna mempercepat Indonesia terbebas dari virus corona.

Bagaimana masyarakat bersedia patuh akan ajakan dan anjuran pemerintah, sedangkan masih terdapat ketidakterbukaan mengenai informasi yang masih laik diketahui masyarakat umum. Efektifnya pemerintah diikuti dan dihormati, sangat dipengaruhi oleh keteladanan pemerintah itu sendiri, walau tetap perlu kita apresiasi upaya pemerintah dalam mengatasi virus tersebut.

Sejak dulu bangsa ini selalu berhasil karena adanya kerja sama. Bagaimana kerja sama mengusir penjajah, merumuskan dasar negara, menjalankan roda pemerintahan. Tentu dalam konteks mengatasi virus corona ini perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak, sehingga tahap pertama yang perlu dilakukan adalah saling percaya dan bersinergi.

Konkretnya pemerintah perlu berkolaborasi dengan berbagai institusi dan lembaga baik negara maupun swasta. Terlebih, dengan media sebagai mitra dalam memberikan informasi yang valid dan komprehensif mengenai virus tersebut.

Semakin masyarakat mengetahui karakteristik dan pola penyebaran virus corona, akan semakin memperbesar peluang masyarakat terbebas dari virus tersebut. Terlebih virus tersebut telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi.

Sebagai bangsa yang beradab tentu kita perlu merefleksikan fenomena tersebut dengan penuh kebijaksanaan, bagaimana kesiapan negara kita dalam mengatasi berbagai ancaman, yang mengganggu keberlangsungan hidup bangsa.

Di atas kekuasaan manusia, masih ada kekuasaan Tuhan, sejarah mencatat bagaimana dengan mudahnya Tuhan menghilangkan sebuah peradaban manusia yang zalim. Terlalu dini sekaligus jauh menyimpulkan bahwa penyebaran Covid-19 merupakan murka Tuhan, tetapi dengan fenomena tersebut kita harus menyadari pentingnya menjadi bangsa yang religius dan beradab.

Konstitusi kita menyatakan “Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur” menjadi penegas bahwa Indonesia merupakan negara yang berketuhanan, maka lazimlah kita untuk berusaha dan berdoa, agar Indonesia selalu dilindungi dan terbebas dari berbagai bencana dan bahaya  apa pun. (*)

(SURIADI SAID, PIMPINAN REDAKSI PRANALA)

Tags: CoronaCovid-19Opini
ShareTweetSend
Previous Post

Update Covid-19 Bontang; PDP jadi 14 Orang, 3 Orang Hasil Tes Negatif

Next Post

6 Kelurahan di Bontang Zona Merah, Polres Tingkatkan Patroli

Suriadi Said

Suriadi Said

Related Posts

DBH Kaltim Hanya Rp2,49 TriliunKang Dedy, Kamil, dan Lucky OPINI: Menyoal Menteri dari Kaltim
Kolom

DBH Kaltim Hanya Rp2,49 Triliun

8 Oktober 2025 | 11:13
Gratispol Terancam “Kada Pol”
Kolom

Gratispol Terancam “Kada Pol”

5 Oktober 2025 | 17:48
10 Tahun Hotel Platinum
Kolom

10 Tahun Hotel Platinum

4 Oktober 2025 | 08:30
Gubernur Kalsel Makan “Sunduk Lawang”
Kolom

Gubernur Kalsel Makan “Sunduk Lawang”

10 Juli 2025 | 08:27
Rektor Unmul Mantu Pertama
Kolom

Rektor Unmul Mantu Pertama

17 Juni 2025 | 08:23
Kebun Agrinas Gelap Terang
Kolom

Kebun Agrinas

13 Juni 2025 | 12:11
Next Post

6 Kelurahan di Bontang Zona Merah, Polres Tingkatkan Patroli

Wajib Disimak! Wali Kota Bontang Dua Periode, Sofyan Hasdam Bagikan 8 Poin Soal Tes Covid-19

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERPOPULER

  • Dugaan Pelecehan di UINSI Samarinda, Duta Kampus Dilaporkan Mahasiswi

    Dugaan Pelecehan di UINSI Samarinda, Duta Kampus Dilaporkan Mahasiswi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji ASN Bontang yang Bercerai Akan Dipotong Otomatis untuk Nafkah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Krisis Air Bersih Intai Bontang, Wali Kota: Sumur Mulai Tak Bisa Disedot

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Poros Tabo-Tabo Kotor Kembali, Warga Keluhkan Debu dan Minimnya Manfaat Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bontang Pastikan Bantuan Hibah untuk Aparat Penegak Hukum Tetap Ada Tahun 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
logo

Situs berita yang menampilkan berita dan informasi terkini khususnya seputar Kaltim dan Nasional. Pranala.co, semakin tahu Kalimantan Timur.

TELUSURI

Bontang

Samarinda

Balikpapan

Kaltim

Nasional

Ekonomi

Olahraga

Ragam

Islampedia

Infografis

Video

Kolom

Copyright © 2025Pranala.co. All rights reserved

  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Bontang
    • Samarinda
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

news-0512-mu

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

8801

8802

8803

8804

8805

8806

8807

8808

8809

8810

8811

8812

8813

8814

8815

8881

8882

8883

8884

8885

8886

8887

8888

8889

8890

8891

8892

8893

8894

8895

8941

8942

8943

8944

8945

8946

8947

8948

8949

8950

8951

8952

8953

8954

8955

9001

9002

9003

9004

9005

9006

9007

9008

9009

9010

9011

9012

9013

9014

9015

8821

8822

8823

8824

8825

8826

8827

8828

8829

8830

8831

8832

8833

8834

8835

8901

8902

8903

8904

8905

8906

8907

8908

8909

8910

8911

8912

8913

8914

8915

8956

8957

8958

8959

8960

8961

8962

8963

8964

8965

8966

8967

8968

8969

8970

9016

9017

9018

9019

9020

9021

9022

9023

9024

9025

9026

9027

9028

9029

9030

8021

8022

8023

8024

8025

8026

8027

8028

8029

8030

8841

8842

8843

8844

8845

8916

8917

8918

8919

8920

8921

8922

8923

8924

8925

8926

8927

8928

8929

8930

8971

8972

8973

8974

8975

8976

8977

8978

8979

8980

8981

8982

8983

8984

8985

9031

9032

9033

9034

9035

9036

9037

9038

9039

9040

9041

9042

9043

9044

9045

8036

8037

8038

8039

8040

8846

8847

8848

8849

8850

8931

8932

8933

8934

8935

8936

8937

8938

8939

8940

8986

8987

8988

8989

8990

8991

8992

8993

8994

8995

8851

8852

8853

8854

8855

8856

8857

8858

8859

8860

8861

8862

8863

8864

8865

8866

8867

8868

8869

8870

8871

8872

8873

8874

8875

8876

8877

8878

8879

8880

8996

8997

8998

8999

9000

9046

9047

9048

9049

9050

9051

9052

9053

9054

9055

10001

10002

10003

10004

10005

10006

10007

10008

10009

10010

10011

10012

10013

10014

10015

10016

10017

10018

10019

10020

10021

10022

10023

10024

10025

10026

10027

10028

10029

10030

news-0512-mu