Hanya saja, Yusuf membenarkan, ada sampel yang diambil petugas yakni berkaitan dengan peristiwa kebakaran itu seperti besi yang terbakar hingga mesin.
pranala.co – Kebakaran kilang minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur, hingga kini belum diketahui penyebabnya. Kepolisian Daerah Kalimantan Timur masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
Hingga kini, Polda Kaltim juga belum menerima hasil rincian pemeriksaan di lokasi kejadian yang mengakibatkan satu orang pekerja meninggal dunia.
Insiden tersebut menjadi perhatian publik lantaran mengakibatkan lima orang mengalami luka-luka dan satu pekerja meninggal dunia. Polda Kaltim pun belum mau membeberkan proses pemeriksaan yang dilakukan Labfor lantaran petugas masih melakukan penyelidikan.
“Sampai saat ini juga kita masih belum tahu. Kita masih menunggu hasil Labfor, karena memang ketelitian di samping memang tergantung dari tingkat kesulitan, jadi masih dalam proses,” kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo di hadapan awak media, Senin (23/5/2022).
Termasuk barang bukti yang dibawa oleh petugas Labfor, juga belum mau dibeberkannya. Hanya saja, Yusuf membenarkan, ada sampel yang diambil petugas yakni berkaitan dengan peristiwa kebakaran itu seperti besi yang terbakar hingga mesin.
“Kita enggak tahu banyak yang dibawa, yang jelas ada kaitannya dengan peristiwa kebakaran tersebut. Barang-barang bekas terbakar kita juga enggak tahu karena itu kan barang-barangnya besi-besi dan mesin-mesin,” beber Yusuf.
Sejauh ini pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi. Hampir sebagian besar adalah dari pihak Pertamina. Termasuk vendor atau kontraktor yang melakukan pekerjaan di lokasi kejadian. “Kalau saksi sudah tujuh orang yang kita periksa, sebagian besar dari Pertamina, dari manager, vendor yang mengerjakan kegiatan tersebut,” tuturnya.
Soal adanya tersangka dalam kasus ini, Yusuf mengatakan hal itu bisa saja terjadi. Mengingat satu orang pekerja tewas dalam peristiwa tersebut. Hanya saja, ia tak ingin menyimpulkan terlalu teburu-buru lantaran petugas masih melakukan penyelidikan.
“Tergantung dari hasil pemeriksaan, apakah human error atau teknis. Ada kemungkinan (tersangka), tergantung dari hasil pemeriksaan kemarin,” ungkapnya.
Ditanya sampai kapan hasil pemeriksaan atau penyelidikan, Yusuf mengaku belum mengetahuinya. Ia mengatakan petugas tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan lantaran khawatir terjadi kesalahan dalam penetapan tersangka.
“Belum bisa kita ungkapkan sekarang karena terkait dengan hasil berita acara. Kalau kita pasang target khawatirnya melakukan pemeriksaan terburu-buru dan khawatirnya jadi gegabah, tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, takut nanti ada kesalahan. Kita berikan kesempatan kepada forensik Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan,” pungkasnya.
[KP]
Discussion about this post