KEPALA Polresta Samarinda Kombes Ary Fadli mengeklaim telah menangkap dan menahan menahan tiga pelaku pengeroyokan terhadap pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berinisial KV (38), di Sekretariat Partai Perindo Samarinda beberapa waktu lalu.
Dari pengakuan pelaku pengeroyokan maupun korban yang pegawai Kemenkumham, motif pengeroyokan itu ada dua versi.
“Motifnya karena keluarganya ada masalah dengan korban, sebab keluarga pelaku mengaku dilecehkan oleh korban,” kata Ary Fadli di Samarinda, Senin (11/9/2023).
Kombes Ary menyebut ketiga pelaku yang ditahan adalah warga Samarinda, tetapi tidak ada kaitan dengan Partai Perindo. Namun, dia belum memerinci siapa saja pelaku yang telah ditangkap tersebut.
“Kalau lihat dari CCTV, mereka mengeroyok dengan pentungan balok,” ucapnya.
Para tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman pidana paling lama 5 tahun 6 bulan penjara.
Ary menjelaskan bahwa kasus itu bermula ketika KV yang kala itu sedang berada di kantor sekretariat DPW Partai Perindo, Kelurahan Air Hitam Samarinda dikeroyok.
Kabarnya pengeroyokan yang terjadi di tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan orang tidak dikenal pada Senin sore (4/9/2023).
Karena korban dan pelaku pengeroyokan bukan bagian dari kader dan masalah mereka tidak terkait dengan Perindo, pengurus parpol tersebut mengusir mereka.
“Pengurus sekretariat yang mengetahui kericuhan itu mengusir mereka keluar,” tutur Kepala Polresta Samarinda, Kombes Ary Fadli.
Tidak disangka, saat korban keluar dari kantor DPW Partai Perindo, KV justru dikeroyok puluhan orang tak dikenal yang telah menunggu di luar.
Setelah mengeroyok korban, para pelaku yang datang ke lokasi menggunakan beberapa mobil itu kabur sebelum personel Patroli Beat 110 Satuan Sabhara Polresta Samarinda dan Polsek Samarinda Ulu tiba di TKP.
“Tim kemudian membantu mengevakuasi KV ke RS SMC,” kata Kombes Ary.
Sementara itu, versi KV yang merupakan korban mengatakan motif pengeroyokan diawali dari hari sebelumnya, ketika di jalan raya dia mengklakson mobil di depan mobilnya, sehingga terjadi adu mulut. (*)
Discussion about this post