pranala.co – Masalah kesuburan bisa terjadi pas siapa pun, termasuk kaum pria. Salah satu penyebab kehamilan tak kunjung terjadi adalah level kualitas sperma yang sangat rendah.
Ada dua faktor penting yang sangat memengaruhi kesuburan pria, yaitu jumlah sperma dan pergerakannya menuju sel telur. Bagaimana dengan pertambahan umur pria?
Dikutip dari KlikDokter.com, dokter Reza Fahlevi menjelaskan, kualitas sperma terbaik pria berada pada masa reproduksi, yaitu dari usia 20-40 tahun. Sel sperma tetap bisa membuahi sel telur walaupun pria tersebut sudah berusia 60 tahun.
Hanya saja, jumlah sperma dapat berkurang seiring bertambahnya usia. Umumnya jumlah sperma rata-rata sekitar 40-300 juta per ml air mani. Jumlah sperma dikatakan rendah bila di bawah 10 juta per ml air mani.
Kondisi Andropause
Dalam studi di Journal Andrologia, puncak volume air mani berada pada usia 30-35 tahun. Sementara, volume terendah pada usia 55 tahun. Kemampuan pergerakan (motilitas) sperma juga dapat berubah seiring bertambahnya usia.
Motilitas yang paling baik terjadi pada usia sebelum 25 tahun, dan mengalami penurunan pada usia 55 tahun. “Saat pria sudah berumur tua (lebih dari 60 tahun), kualitas spermanya akan menurun dan jumlahnya juga menurun karena adanya istilah andropause,” ujar dr. Reza.
Andropause adalah kondisi di mana pria mengalami penurunan kadar testosteron akibat proses penuaan. Kondisi ini mirip dengan menopause pada wanita. Pada menopause, penurunan hormon estrogen pada menopause terjadi secara signifikan dan mendadak.
Meski begitu, tidak semua pria mengalami andropause. Dalam hal pertambahan umur, pada sebagian pria, juga belum tentu berdampak pada kualitas sperma. Penting diingat, kualitas sperma atau peluang pembuahan tidak selalu ditentukan oleh usia, melainkan banyak faktor.
Penjelasan selangkapnya baca di sini.
Discussion about this post