Meminta ampunan kepada Allah SWT atas semua dosa adalah ajaran yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW di setiap kesempatan. Tapi ada satu waktu yang selalu dicontohkan Rasulullah SAW, sebagai kesempatan untuk beristighfar, yakni usai menjalankan salat lima waktu.
Anggota Dewan Tertinggi Urusan Islam Mesir, Syekh Khaled Al Jundi mengatakan, Nabi Muhammad SAW diriwayatkan sering beristighfar setelah salat. Menurutnya, hal ini menunjukkan kewajiban mencari pengampunan Allah SWT meski setelah menjalankan ketaatan dan bukan hanya setelah bermaksiat.
Menurutnya, hal ini seperti ketika Rasulullah berdiri untuk sholat, dia akan berdiri sampai kakinya bengkak karena sering berdiri. Tindakan ini dilakukan karena Nabi tahu bahwa takdir Allah SWT lebih besar dari kemampuannya, maka dia menyembah Tuhan dengan segala kemampuannya.
Syekh Khaled mengisahakan sebuah riwayat yang menunjukkan ketaatan Nabi, meski dirinya adalah seorang yang ma’shum (terjaga dari dosa). Dalam percakapan itu, Nabi menyebut: “Aku adalah orang yang paling bertaqwa dan yang paling takut kepada Allah.” Para sahabat terheran-heran dengan pernyataan itu dan mengatakan, “Engkau adalah orang yang dicintai Allah dan seorang yang ma’shum.”
Mengapa meminta pengampunan setelah setiap salat? Penasihat Ilmiah Mufti Agung dan anggota Fatwa Dar Al Iftaa Mesir, Syekh Dr Magdi Ashour mengatakan, memohon ampunan adalah ibadah yang tidak terbatas pada orang-orang yang bermaksiat saja, tetapi juga sangat baik dilakukan orang-orang yang taat. Nabi sendiri memberi contoh untuk terus-menerus mencari pengampunan usai sholat.
Contoh ini juga untuk mendorong Umat Islam untuk mencari pengampunan setelah sholat untuk menebus dosa-dosa yang dilakukan. Dia menambahkan, seorang Muslim mungkin lalai dalam sholatnya dengan tidak khusyuk dan fokus saat menjalaninya karena memikirkan hal-hal duniawi.
Oleh karena itu, taubat setelah setiap sholat menjadi wajib untuk menebus dosa yang dilakukannya dalam sholat. Syekh Asyur juga menekankan bahwa mencari pengampunan adalah penting setelah setiap ibadah, bukan hanya saat sholat saja. Allah SWT berfirman:
ثُمَّ أَفِيضُوا۟ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ ٱلنَّاسُ وَٱسْتَغْفِرُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ “Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (‘Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” (QS Al Baqarah 199).
Sumber: Republika
Discussion about this post