pranala.co – Kajian mengenai penguraian masalah banjir di Bontang, Kalimantan Timur masih dalam tahap penyusunan. Berdasarkan informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) saat ini progresnya masih 50 persen.
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang, Edi Suprapto membenarkan kondisi tersebut. “Saat ini masih jalan penyusunan masterplannya,” kata Edi.
Ia menaksir bahwa kajian itu bakal rampung pada akhir tahun. Sesuai dengan batas waktu kontrak yang terjadi pasca-proses tender.
Dia juga meminta publik pun bersabar. Sebab kajian ini bersifat komprehensif. Sehingga dapat mengatasi banjir dalam tiga fase. Baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Namun jika ditilik dari jadwal penandatanganan kontrak di Layanan Pengadaan Secara Elektronik terjadi pada pertengahan April lalu. Bila kontrak ini berdurasi enam bulan. Maka seharusnya penyusunan akan rampung pada pertengahan bulan depan.
“Kontraknya enam bulan,” ucapnya.
Edi juga menjelaskan penanganan detail penanganan banjir akan tertuang dalam batang tubuh APBD 2024. Sebab untuk anggaran tahun depan juga akan dibahas dua bulan sebelum 2022 berakhir. Tetapi tentunya tidak telalu jauh dari masterplan terkait program yang akan diusulkan di tahun depan.
“Kegiatan rutin seperti normalisasi dan penguatan tebing sungai tetap kami ajukan tahun depan,” tutur dia.
Sementara untuk pengadaan pompa dan penempatannya akan menunggu hasil kajian masterplan terlebih dahulu. Termasuk skema lain yang bisa mengurai banjir Kota Bontang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post