PRANALA.CO, Balikpapan – Mantan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, berpulang Minggu (22/12/2024) sekira pukul 21.00 WITA di Rumah Sakit Umum Daerah Kanudjoso, Balikpapan. Awang Faroek mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan sakit. Kabar duka ini dikonfirmasi Kabag Humas Biro Adpim Pemprov Kaltim, Sri Rezeki Marietha.
“Info yang saya dapat begitu,” ujar Sri melalui pesan singkat pada Minggu malam.
Awang Faroek meninggalkan seorang istri, Ence Amelia Suharni, serta dua anak, Awang Ferdian Hidayat dan Dayang Donna Walfiares Tania. Jenazah almarhum rencananya akan dikebumikan di Tenggarong, Kutai Kartanegara, tanah kelahirannya.
Awang Faroek Ishak lahir di Tenggarong pada 31 Januari 1948. Pendidikan dasar ditempuh di Sekolah Rakyat di Tarakan, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di Tenggarong. Awang meraih gelar sarjana S1 dari Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP Malang pada 1973.
Di bidang pendidikan militer dan kepemimpinan, Awang juga menorehkan prestasi. Ia menjadi lulusan terbaik SESPANAS Angkatan XI (1990) dan peserta unggulan dalam Kursus Reguler Angkatan XXV (KRA) LEMHANAS (1992).
Karier Awang dimulai pada 1973 sebagai staf di Kantor Gubernur Kaltim. Selanjutnya, ia menjadi anggota DPR/MPR RI selama dua periode (1987-1997). Kiprahnya di pemerintahan daerah dimulai sebagai Staf Ahli Gubernur Kaltim hingga menjabat sebagai Pejabat Sementara Bupati Kutai Timur (1999-2000).
Awang Faroek kemudian menjabat sebagai Bupati Kutai Timur selama dua periode (2000-2003 dan 2006-2008) sebelum melangkah ke tingkat provinsi. Selama satu dekade (2008-2018), Awang memimpin Kalimantan Timur sebagai gubernur dengan dua pasangan: Farid Wadjdy pada periode pertama dan HM Mukmin Faisyal pada periode kedua.
Awang Faroek dikenal sebagai pemimpin visioner yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan lingkungan. Salah satu proyek monumental yang digagasnya adalah pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan, Tol Balikpapan-Samarinda.
Ia juga mencetuskan berbagai program untuk memperbanyak kawasan hijau dan membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy. Berkat dedikasi dan kerja kerasnya, Awang menerima penghargaan sebagai Tokoh Pembangunan pada peringatan HUT ke-67 Provinsi Kalimantan Timur.
Kepergian Awang Faroek Ishak menjadi duka mendalam bagi masyarakat Kalimantan Timur. Ia dikenang sebagai tokoh pembangunan yang membawa perubahan signifikan bagi provinsi ini.
Selamat jalan, Awang Faroek Ishak. Kaltim kehilangan salah satu putra terbaiknya, namun jejak karyanya akan terus hidup sebagai inspirasi bagi generasi mendatang. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post