PRANALA.CO, Bontang – Sebuah insiden tenggelamnya kapal terjadi di perairan Bontang Sabtu malam (21/12/2024). Peristiwa ini melibatkan tiga orang nelayan. Satu korban ditemukan selamat, satu meninggal dunia, dan satu lainnya masih dinyatakan hilang.
Kukuh (57), seorang nelayan asal Tanjung Laut Indah, berhasil bertahan hidup setelah menggunakan jaket pelampung. Ia ditemukan kapal nelayan KM Hilmiatiku yang sedang melintas Minggu pagi (22/12/2024) sekira pukul 08.00 WITA. Bersamanya, jenazah korban meninggal, Nardi (45), yang berasal dari Tanjung Laut Indah, juga berhasil dievakuasi.
Kukuh menceritakan bahwa badai tiba-tiba menghantam kapal pada Sabtu malam sekira pukul 22.30 WITA saat mereka berada di sekitar Rig Kerindingan dan Rig Segajah, sekitar 20 mil laut dari Pelabuhan Tanjung Limau. Saat itu, air mulai masuk ke kapal hingga menyebabkan kapal tenggelam.
“Kami tidak sempat bersiap karena badai datang tiba-tiba. Saya menggunakan jaket pelampung, sementara dua teman saya, Gaffar dan Nardi, tidak sempat mengambilnya,” ujar Kukuh.
Ia berusaha menyelamatkan Nardi dengan berbagi satu jaket pelampung. Namun, Nardi akhirnya kelelahan dan meninggal dunia. Kukuh mempertahankan tubuh Nardi agar tidak terlepas hingga mereka ditemukan oleh kapal nelayan yang melintas.
Sementara itu, korban lainnya, Gaffar (40), seorang nelayan asal Bontang, hingga kini belum ditemukan. Menurut keterangan Kukuh, Gaffar terakhir kali terlihat di atas kapal saat kapal mulai tenggelam. Upaya pencarian tim gabungan dari Sat Polairud Polres Bontang dan pihak terkait terus dilakukan.
Sebelum insiden, ketiga korban berangkat memancing dari Pelabuhan Tanjung Limau pada Sabtu sore sekira pukul 15.00 WITA. Rencana memancing ini dilakukan setelah Kukuh dihubungi Gaffar karena pembatalan pemesanan sebelumnya. Mereka menuju perairan Timur Laut Bouy O, sebuah area populer di kalangan nelayan.
Namun, sekira pukul 22.30 WITA, cuaca memburuk secara tiba-tiba. Kapal yang mereka gunakan tidak mampu bertahan dari terpaan badai, hingga akhirnya tenggelam.
Kapolres Bontang AKBP Alex F. L Tobing melalui Kasat Polairud, AKP Khairul Umam menyatakan bahwa pihaknya segera mengambil langkah-langkah setelah menerima laporan.
“Tindakan yang kami lakukan meliputi pelaporan ke pimpinan, pengumpulan informasi dari korban selamat, serta membawa korban ke RSUD Taman Husada untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kasat Polairud, AKP Khairul Umam.
Ia juga mengimbau para nelayan untuk selalu memeriksa kondisi cuaca sebelum melaut dan memastikan ketersediaan peralatan keselamatan seperti jaket pelampung.
Saat ini, upaya pencarian korban hilang terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Aparat kepolisian dan tim SAR berharap cuaca bersahabat agar pencarian dapat berjalan optimal. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post