Pranala.co, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan membuka peluang besar bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi bahasa asing. Sebanyak 20 hingga 30 guru akan diberangkatkan mengikuti pelatihan Bahasa Arab intensif di Universitas Ummul Qura Makkah, Arab Saudi. Seluruh biaya program ditanggung penuh oleh pihak universitas.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyebut kerja sama ini bukan sekadar program pendidikan biasa. Ini langkah strategis yang akan menjadi fondasi ekosistem pembelajaran Bahasa Arab di seluruh sekolah di Balikpapan.
Program tersebut dijadwalkan mulai berlangsung pada 27 November 2025, dengan masa pelatihan selama tiga bulan.
“Para guru akan menjalani pendidikan Bahasa Arab sehingga nantinya mereka bisa mengajarkannya ke seluruh sekolah,” ujar Rahmad usai membuka Pelatihan Luring Gemini Academy 2025 di BSCC Dome, Rabu (26/11/2025).
Ia menegaskan pengiriman guru ke Makkah adalah investasi jangka panjang. Kurikulum yang diberikan mencakup penguatan linguistik, tata bahasa, hingga metodologi pengajaran berstandar internasional.
Setelah kembali ke Balikpapan, para peserta diproyeksikan menjadi motor penggerak pembelajaran Bahasa Arab di sekolah masing-masing.
“Ini peluang besar bagi guru-guru kita untuk meningkatkan kompetensinya tanpa terbebani biaya,” tegasnya.
Rahmad menyebut pengakuan dari universitas berkelas dunia seperti Ummul Qura memberi nilai tambah bagi citra pendidikan Balikpapan, baik di tingkat regional maupun nasional.
Tak berhenti di Arab Saudi, Pemkot Balikpapan juga menjajaki kerja sama dengan berbagai lembaga internasional lain. Sebut saja Universitas Cambridge di Inggris hingga sejumlah perguruan tinggi di China.
“Kita harus bertransformasi. Dunia sekarang membutuhkan kemampuan Bahasa Inggris, Arab, juga China,” katanya.
Seleksi peserta tahap awal akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan. Meski belum diumumkan secara rinci, kriteria peserta diperkirakan mencakup rekam jejak pengajaran, komitmen meningkatkan kompetensi, serta kemampuan menjadi agen perubahan di sekolah.
Pemkot juga menyiapkan mekanisme evaluasi setelah pelatihan selesai serta membuka kemungkinan penambahan kuota pada tahap berikutnya, bergantung pada keberhasilan program ini.
Rahmad optimistis program pelatihan internasional ini akan menjadikan Balikpapan sebagai salah satu daerah yang mampu menjawab tuntutan pendidikan masa depan.
“Kalau kerja sama ini berjalan efektif, Balikpapan bisa menjadi daerah yang lebih siap menghadapi transformasi pendidikan global,” harap dia. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami










