pranala.co – Perwakilan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dari Bontang hanya menyisakan satu tiket yang berjuang di tahapan nasional. Khususnya pada jenjang SMP. Satu-satunya diraih dari kategori loma duet gitar. Diwakili oleh Syaza Ghaisani Allegra dan Betrix Monica Simanjutak.
Guru Kesenian SMP YPK Drawan Kabul Priyono mengatakan persiapan peserta sudah dilakukan sejak Januari silam. Bahkan sebelum petunjuk teknis terbit, sudah melatih lagu daerah.
“Kami bawa adalah peserta perempuan. Memang untuk bermain gitar tentu lebih cocok cowok. Untuk mengatasi kekurangan kami latihan dari awal,” terang Drawan.
Sesungguhnya keahlian bermain gitar peserta bervariasi. Syaza sudah menjalani kursus musik beberapa tahun lalu sedangkan Betrix menempuh pembinaan intern sekolah dari enam bulan lalu. Kemudian keduanya digabungkan untuk mengikuti lomba ini.
“Saya bilang ke mereka untuk tidak mengejar tempo semata. Atasi kekurangan kalian dengan kelebihan yang dimiliki yakni teknik, dinamika, dan pembawaan,” terangnya.
Lima lagu pun dipejari meliputi Studio 1 karya Theduardo Praseto, Studio 2 karya Hery Budiman, Tenang lagu milik Yura Yunita, Leleng, dan Papuluq Tongau.
Menurut mereka lagu wajib nasional yakni Sudio 2 memiliki kesulitan tertinggi. Bila dibawasan sesuai partiture. Sebab tempo allegro yakni 120 ketukan per menit. Sementara peserta direkaman yang disetor dalam tempo 105 ketukan per menit.
Ia pun menargetkan untuk masuk dalam tiga besar. Sistem penilaian kali ini berbeda. Sebab juara dua nantinya akan diisi oleh dua daerah sedangkan juara tiga tercatat tiga daerah. Sebagai informasi keduanya merupakan ketua kelas di masing-masing dan menjabat pengurus OSIS di SMP YPK. (*)
Discussion about this post