BONTANG – Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, DPMPTSP Bontang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk Peningkatan UMKM Berbasis Online. Kegiatan yang berlangsung di Bali ini diikuti 43 peserta, yang mayoritas terdiri dari pelaku usaha dan anak muda.
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis berbasis digital. Namun, tak hanya terbatas pada materi bimtek, beberapa peserta juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali lebih dalam tentang industri kopi.
Sebanyak 12 anak muda yang turut serta dalam kegiatan ini mengunjungi kebun kopi di Plaga, kaki Gunung Kintamani, Bali, sebagai bagian dari upaya memahami proses budidaya dan pengelolaan kopi pasca-panen.
Fahmisyafa, salah seorang peserta yang juga pegiat kopi, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menyebut, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pelaku usaha kopi, terutama barista, yang perlu memahami lebih dalam tentang kopi mulai dari hulu hingga hilir.
“Bimtek ini menjadi pengalaman berharga, terutama bagi pegiat kopi di Bontang. Kami berharap para barista tidak hanya mahir menyajikan kopi, tetapi juga memiliki pengetahuan lebih tentang proses budidaya dan pengelolaan kopi,” kata Fahmisyafa, Minggu (22/9/2024).
Ia juga mengungkapkan pentingnya memanfaatkan fasilitas bimtek yang didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pengembangan usaha UMKM, terutama di sektor industri kreatif seperti kopi.
Kunjungan ke kebun kopi di Bali menjadi salah satu sorotan dalam kegiatan ini. Para peserta belajar langsung tentang budidaya kopi Arabica, yang dikenal sebagai salah satu kopi terbaik di Indonesia. Di kebun kopi Bali Beans, para peserta diperkenalkan dengan teknik pengolahan kopi pasca-panen, mulai dari penanaman hingga proses penyajian.
“Wilayah Plaga di kaki Gunung Kintamani ini memang terkenal dengan kopi Arabica berkualitas tinggi. Dengan struktur tanah yang subur, kopi yang dihasilkan memiliki cita rasa yang khas dan menjadi komoditas unggulan,” jelas Fahmisyafa.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat kembali diadakan, dengan melibatkan lebih banyak pelaku usaha kopi di Bontang agar pengetahuan tentang kopi dapat semakin meluas dan memberikan manfaat langsung kepada industri kreatif di daerah.
Bimtek ini diharapkan tidak hanya membantu pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis berbasis digital, tetapi juga memberikan wawasan tentang sektor hulu industri kopi.
Fahmisyafa menekankan pentingnya kegiatan ini bagi perkembangan usaha kopi di Bontang dan berharap akan ada lebih banyak pelaku usaha kopi yang berpartisipasi di masa mendatang.
“Kami ingin kegiatan ini tepat sasaran, terutama bagi pelaku usaha kopi dan barista yang belum pernah mengikuti pengalaman seperti ini. Dengan demikian, industri kopi di Bontang bisa semakin berkembang,” pungkasnya. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post