Pranala.co, BONTANG – Sudah lebih dari sepekan, banjir bandang dan tanah longsor menghantam sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ribuan warga terdampak. Rumah-rumah rusak. Jalan terputus. Hingga kini, proses pencarian dan penanganan terus dilakukan.
Di tengah duka itu, gelombang solidaritas mengalir dari berbagai daerah. Salah satunya datang dari Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Bontang. Mereka membuka posko donasi kemanusiaan bagi warga yang menjadi korban bencana di tiga provinsi tersebut.
Posko donasi dipusatkan di Sekretariat Komando Inti (Koti) Mahatidana MPC Pemuda Pancasila Bontang, tepat di depan Bontang City Mall, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan.
Penggalangan donasi dibuka untuk masyarakat umum mulai Kamis, 4 Desember hingga Rabu, 10 Desember 2025. Bantuan yang diterima tidak hanya berupa uang, tetapi juga pakaian layak pakai, obat-obatan, dan kebutuhan mendesak lainnya.
MPC Pemuda Pancasila Bontang mengajak seluruh warga untuk ikut berpartisipasi. Sekecil apa pun bantuan sangat berarti bagi para penyintas yang kini berjuang memulai kembali kehidupan mereka.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (4/12/2025), dampak bencana terbilang sangat besar: 836 jiwa meninggal dunia; 509 jiwa dinyatakan hilang; lebih dari 2.700 warga mengalami luka-luka; lebih dari 1 juta jiwa mengungsi

Situasi ini membuat bantuan kemanusiaan terus dibutuhkan dalam jumlah besar dan berkelanjutan.
Bagi warga Bontang yang ingin berdonasi, dapat menghubungi nomor berikut: +62 812-5688-8063 (Indra Wijaya); +62 823-5320-8804 (Asrul); +62 811-3774-779 (Ardiansyah).
Atau menyalurkan bantuan melalui rekening: BNI 0527637939 a.n. Indra Wijaya
“Solidaritas warga Bontang menjadi harapan baru bagi saudara-saudara kita di tengah bencana. Semoga bantuan yang terkumpul mampu meringankan beban mereka,” harap Ketua PP Bontang, Andi Faizal Hasdam. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan mari bergabung di grup Whatsapp kami










