PRANALA.CO, Washington, D.C. – Donald Trump kembali mencatat sejarah dengan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2024, mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat. Dengan kemenangan ini, Trump akan menjadi presiden ke-47 Amerika Serikat, sekaligus kembali ke Gedung Putih setelah sebelumnya menjabat pada 2017-2021.
Hasil perhitungan suara yang dirilis oleh Associated Press (AP) pada Rabu (16/11/2024) sore WITA menunjukkan perolehan suara elektoral Trump mencapai 277, melebihi batas 270 suara yang dibutuhkan untuk meraih kursi presiden. Sementara itu, Kamala Harris memperoleh 226 suara elektoral.
Trump berhasil mengamankan kemenangan di beberapa negara bagian medan tempur atau “swing state” utama, seperti Pennsylvania, Georgia, Michigan, dan Wisconsin. Negara bagian ini berperan penting dalam mengamankan suara elektoral besar yang memperkuat posisinya di Pilpres AS 2024.
Pennsylvania, dengan 19 suara elektoral, menjadi salah satu kemenangan krusial bagi Trump. Di sana, ia unggul tipis dengan 51,25 persen suara, sementara Harris mendapatkan 47,8 persen dengan total suara yang dihitung mencapai 89,61 persen.
Di negara bagian lainnya, seperti Michigan (15 suara elektoral), Trump memimpin dengan 52,26 persen suara, meninggalkan Harris yang memperoleh 45,99 persen dengan 59,42 persen suara yang sudah dihitung. Sementara itu, di Wisconsin yang memiliki 10 suara elektoral, Trump mencatatkan 51,37 persen suara, lebih unggul dari Harris yang meraih 47,17 persen.
Beberapa negara bagian besar juga memberi kontribusi signifikan bagi Trump. Di Texas, yang memiliki 40 suara elektoral, Trump mengungguli Harris dengan selisih suara yang cukup besar. Sebaliknya, Harris memenangkan California, negara bagian dengan suara elektoral terbanyak, yaitu 54 suara.
Meskipun hasil ini mengindikasikan kemenangan Trump, hasil resmi Pilpres AS 2024 baru akan diumumkan oleh Electoral College pada 19 Desember 2024. Setelahnya, pada 6 Januari 2025, Kongres AS akan melakukan pengesahan hasil tersebut.
Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih diharapkan membawa perubahan besar dalam kebijakan dalam negeri dan luar negeri Amerika Serikat. Banyak pihak yang menantikan bagaimana arah kebijakan Trump di periode kedua ini, serta dampaknya bagi hubungan internasional dan perekonomian global. (*)
*) Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post