PRANALA.CO – Tentara Israel (IDF) mengatakan pihaknya siap menghadapi skenario apa pun setelah membunuh Wakil Ketua Hamas Saleh Al Arouri dalam serangan drone ke ibu kota Lebanon, Beirut.
Seorang pejabat keamanan tingkat tinggi di Lebanon mengatakan kepada AFP bahwa Saleh al-Arouri tewas bersama pengawalnya dalam serangan Israel Selasa (2/1/2024) lalu.
Pejabat keamanan kedua mengkonfirmasi informasi tersebut, sementara Hamas TV juga melaporkan Israel telah membunuh Arouri di Lebanon.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari tidak secara langsung mengomentari pembunuhan tersebut, namun kemudian mengatakan bahwa IDF berada dalam kesiapan yang sangat tinggi di semua arena, dalam pertahanan dan serangan.
“Kami sangat siap menghadapi skenario apa pun,” kata Daniel Hagari.
Israel sebelumnya telah mengumumkan kematian komandan dan pejabat Hamas di Gaza selama perang. Namun Arouri adalah tokoh paling terkenal yang terbunuh. Kematiannya terjadi dalam serangan pertama di ibu kota Lebanon sejak permusuhan dimulai.
Hamas mengatakan kematian Arouri tidak akan menyebabkan kekalahannya, sementara sekutunya yang berbasis di Lebanon, Hizbullah, bersumpah bahwa pembunuhan tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka menyebutnya sebagai serangan serius terhadap Lebanon dan dianggap hal yang berbahaya.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk pembunuhan tersebut.
“Hal itu bertujuan untuk menarik Lebanon lebih jauh ke dalam perang,” ungkapnya.
Arouri yang tinggal di pengasingan, dituduh oleh Israel mendalangi sejumlah serangan. Kematian Arouri pun ditanggapi Ketua Hamas Ismail Haniyeh.
“Gerakan para pemimpinnya mati syahid demi martabat rakyat dan bangsa kita tidak akan pernah bisa dikalahkan,” serunya.
Di Tepi Barat yang diduduki, gambar AFPTV menunjukkan sejumlah orang di jalan-jalan Ramallah memprotes pembunuhan Arouri, yang juga dikutuk oleh Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh.
Shtayyeh memperingatkan tentang risiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi. Saat ini serangan Israel di negara-negara tetangga terhadap kelompok yang mendukung Hamas telah meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas. (*)
Discussion about this post