pranala.co – Banjir setinggi betis orang dewasa, kembali merendam sejumlah ruas Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, sejak Kamis (3/11/2022) pagi tadi.
Banjir merupakan hasil luapan sungai Bontang, setelah diguyur hujan sejak Rabu (2/11/2022) malam lalu. Diperparah dengan hujan deras yang menyusul dini hari tadi.
Dari pantauan pranala.co melalui kanal Kompas Bontang, Dari informasi laman Komunitas Pemerhati Air Sungai (Kompas) ketinggian air di belakang X-Toys mencapai 3,1 meter. Sementara alat yang terpasang di KM 5 mencapai 2,3 meter.
Ahmad pekerja di Klik Cafe, mengatakan banjir sudah nampak sejak pukul 09.00 Wita pagi.
“Mulai jam 9 sudah naik air sungai mas,” katanya kepada pranala.co.
Sebagai informasi, kini di titik langganan banjir, seperti Jalan Imam Bonjol, sudah dilakukan pemblokiran jalan. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Masterplan Banjir Telan Anggaran Rp2 Miliar
Pemkot Bontang baru saja menggelar Focus Group Discussion (FGD) terhadap kajian induk penanganan banjir Oktober 2022 lalu. Kajian induk digagas dua perusahaan yakni PT Globetek Glory Konsultan dan PT PT Ika Adya Perkasa.
Wacananya penanganan banjir ini akan menerapkan sistem drainase perkotaan dengan tujuan pembangunan yang terstruktur, terarah dan tepat sasaran.
Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati mengatakan, penyusunan master plan banjir ini menelan anggaran senilai Rp 2,2 Miliar.
Pengerjaan untuk Masterplan Banjir dilakukan oleh PT Globetek Glory Konsultan dengan nilai Rp 1,3 Miliar. Sementara untuk pengerjaan penyusunan rencana induk drainase perkotaan dikerjakan PT Ika Adya Perkasa dengan nilai Rp 934 Juta.
“Uji publik ini untuk mengetahui progres dan persoalan penanganan banjir secara ilmiah. Diminta juga masyarakat agar turut bisa mengawasi secara langsung,” kata Aji Erlynawati belum lama ini.
Dikesempatan sama, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, diskusi ini untuk menyempurnakan hasil kajian. Kemudian catatan untuk konsultan diminta untuk menyisir kembali daerah perbatasan antara Kutai Timur dan Bontang.
“Sebab banjir itu dari hulu. Makanya kita harus liat langka strategis. Misalnya dengan membuat bendungan atau waduk dekat dari sungai hulu,” terang Basri.
Konsultan Masterplan Banjir Suprapto mengatakan, ada dua hal terjadi persoalan banjir di Bontang. Pertama, terjadinya pendangkalan sungai, dan penyempitan karena padat pemukiman bantaran sungai.
Terhadap masukan dari Wali Kota Bontang dan masyarakat akan dijadikan pertimbangan untuk menyempurnakan penyusunan Masterplan Banjir.
“Progres kita sekarang sudah di atas 50 persen. Langkah penyelesaian memang harus segera dilakukan pengerukan sungai di seluruh wilayah Bontang,” terangnya. (*)
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari pranala.co. Mari bergabung di Grup Telegram “PRANALA.co”, caranya ketuk link https://t.me/pranaladotco , lalu join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Discussion about this post