PRANALA.CO – Proses deteksi varian Delta yang bersumber dari hasil laboratorium Badan Litbangkes Kemenkes RI yang memakan waktu alias lama memaksa Tim Satgas Covid-19 mesti ambil langkah antisipatif.
Betapa tidak dari sampel yang dikirim sebanyak 33 sampel pasien Covid-19 pada 20 Juni 2022 lalu, dibutuhkan waktu sekira 2 pekan hingga 4 pekan untuk mendapatkan hasilnya.
Sehingga upaya dan cara yang sistematis untuk memutus penyebaran varian Delta Covid-19 sedang dilakukan salah satunya meningkatkan program vaksinasi. Langkah antisipatif itu sebagai upaya untuk membentuk herd imunity.
“Sekarang untuk yang sudah divaksinasi dosis pertama mencapai 25 persen dan dosis kedua sebanyak 15 persen,”ungkapnya.
Selain itu imbauan berupa ajakan kepada masyarakat untuk tetap patuhi protokol kesehatan dengan ketat terus digalakan. “Antisipasi kita, mari kita semua tingkatkan protokol kesehatan yang ketat, tingkatkan vaksinasi untuk bentuk herd imunity,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Bontang, dr Bahaudin kepada awak media saat konferensi pers virtual, Rabu (21/7).
Bahaudin meminta kepada masyarakat untuk memahami imbauan Tim Satgas Covid-19. Program dan upaya yang telah dibuat pihaknya semata untuk menjaga agar masyarakat tetap sehat dan selamat dari Covid-19.
Ia menjelaskan penyebaran Covid-19 varian Delta ini berbeda dengan virus Covid-19 sebelumnya. Jenis Virus asal India ini dikatakan lebih cepat menyebar bahkan lebih ganas. Begitu pun bagi warga yang punya komorbid dapat menjadikan kondisi tubuh berubah dengan cepat.
“Tidak ada yang berubah dengan protokol kesehatan karena cepat dan lebih mengganas,” ucap dr Bahaudin, mewakili Tim Satgas Covid-19. (*)
Discussion about this post