PENCAPAIAN luar biasa dipersembahkan pelajar Bontang dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Pada tahun ini nomor yang berhasil ialah menyanyi solo. Pelajar yang mengharumkan nama Bontang itu bernama Christine Jeanneta Nauli Samosir. Dia mengalahkan lawannya saat tampil di tingkat Kaltim.
Ibunda Christine Lely Simamora menyebut putrinya menggeluti dunia vokal sejak kelas 1 SD. Bakat itu diketahui setelah menimba ilmu melalui les vokal. Pada awalnya ia memang bermimpi menjadi penyanyi.
“Ketika ditanya mau jadi apa jawabnya selalu penyanyi,” sebut Lely.
Namun pelajar Bontang ini baru mengikuti perlombaan dua tahun kemudian. Beberapa perlombaan berhasil dimenangkan salah satunya ialah Festival Gembira di Rumah Cover Lagu Anak garapan salah satu OPD di 2020. Hasilnya ia menjadi juara pertama.
“Itu merupakan perlombaan pertama yang langsung menorehkan prestasi,” terangnya.
Keikutsertaan di FLS2N ini merupkaan kedua kalinya. Tahun lalu di ajang serupa ia belum berhasil lolos ke tingkat provinsi. Pada tahun ini ia hanya membawakan satu lagu yakni berjudul Menikmati Hari. Karya dari Mira Lesmana dan Elfa Secioria.
“Dari tingkat kota, provinsi, hingga semi final nasional hanya satu lagu. Nanti kalau melaju di babak final baru bertambah,” urai dia.
Persiapan jelang FLS2N hanya berdurasi satu bulan. Putrinya menerima juknis 16 April. Pihak sekolah langsung mengarahkannya untuk ikut tingkat kota. Artinya tidak ada seleksi yag dilakukan sekolah.
“Di sekolah guru-guru sudah paham kalau Christine berbakat,” jelasnya.
Pada tingkat kota ada 13 lawan yang harus dihadapi. Kemudian setelah dinobatkan sebagai pemenang persiapan pun diakukan untuk menampilkan talenta di tingkat Kaltim. Pelaksanaannya pada 6 Juli lalu.
“Hasilnya mendapat predikat juara pertama dan lolos ke fase semi final nasional,” jelasnya.
Berdasarkan hasil penilaian di tingkat provinsi tercatat ada koreksi di masalah ekspresi dan teknik menyanyinya. Perlombaan bentuknya untuk di tingkat kota tatap muka. Namun di tingkat provinsi dan semi final nasional hanya menyetorkan rekaman video.
Secara persiapan tentunya berbeda karena ketika hanya menyetorkan rekaman itu harus melihat segala aspek. Supaya menghasilkan penampilan yang baik. Salah satunya menyangkut keseimbangan antara volume vokal dengan musik.
“Ini yang dikirim di tingkat nasional hanya satu tiap provinsi. Dari semifinal jika lolos 10 besar maka masuk babak final. Penampilan bersifat tatap muka. Batas pengumpulan materi omba untuk di tingkat nasional 20 Juli mendatang,” paparnya.
Sebagai orang tua, bangga melihat prestasi yang diraih anaknya. Berani tampil di publik hingga terus belajar. Mengenai target di babak nasional bisa menjadi juara pertama. (*)
Discussion about this post