pranala.co – Minyak goreng jadi salah satu kebutuhan pokok rumah tangga yang sempat langka ditambah harganya cukup mahal. Akibatnya tak jarang orang akhirnya ‘berhemat’ minyak goreng dengan memakainya berulang-ulang.
Di rumah tangga, minyak goreng digunakan untuk memasak, mulai membuat tumisan, gorengan seperti bakwan, tempe goreng, atau bahkan ayam dan ikan goreng.
Tapi sebenarnya berapa kali minyak goreng boleh dipakai ulang. Menurut banyak ahli kesehatan minyak goreng paling baik memang hanya boleh dipakai untuk menggoreng, untuk lebih sehatnya. Namun minyak goreng boleh dipakai 2-3 kali sebelum benar-benar dibuang.
Ketika menggoreng dengan minyak yang banyak, tentu sayang jika harus membuangnya setelah sekali pakai. Tapi ada pedoman yang bisa diikuti ketika ingin hemat minyak sekaligus menjaga kesehatan, yaitu melihat perubahan warna pada minyak goreng.
Dokter Gizi dari Rumah Sakit Borromeus Bandung, Johanes Chandrawinata mengatakan penggunaan minyak goreng berulang memang berisiko pada kesehatan.
Johanes menyebut tidak ada aturan pakem berapa kali minyak sebaiknya digunakan untuk memasak. Jika ada yang menyebut dua atau tiga kali belum tentu bisa diikuti karena setiap orang berbeda dalam menggunakan minyak.
“Sebaliknya kalau sudah dipakai dua tiga kali tapi warnanya masih bening, tidak apa-apa digunakan lagi, digunakan berulang, karena kualitas minyak itu terlihat dari warnanya ya, kalau bening dia bagus.”
Perubahan warna minyak goreng ini berarti ada zat oksidan yang cukup berbahaya. Selain itu minyak goreng yang berulang kali digunakan juga bisa membentuk polisiklik hidroksi karbon yang berisiko menyebabkan jenis kanker tertentu, misalnya kanker usus besar.
“Juga yang harus diperhatikan kalori pada minyak yang dipakai berulang kali ini meningkat, jadi semakin tinggi kolesterol dan asam lemak transnya.”
Cukup 2-3 kali untuk menggoreng
Untuk beberapa makanan, minyak mudah menghitam setelah satu kali pakai, tapi jika minyak masih jernih dan bersih, boleh dipakai 1-2 kali lagi. Seperti misalnya menggoreng ayam atau ikan, minyak akan mudah menghitam. Jika menggoreng tempe, tahu atau makanan yang dibalut adonan tepung, minyak cenderung masih jernih.
Untuk beberapa minyak dengan titik didih yang lebih tinggi dibanding minyak goreng sawit, bukan hanya lebih sehat tapi juga bisa dipakai atau digunakan berulang kali hingga 4-5 kali seperti minyak canola, jagung dan lainnya.
Jadi, akan lebih baik jika hanya menggunakan minyak goreng 2-3 kali gorengan dan menggantinya dengan yang baru. Tandai juga dari warna minyaknya, kapan harus membuangnya dan ganti baru. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post