PERUBAHAN peruntukkan dilakukan oleh direksi RSUD Taman Husada pasca-pemerintah pusat menghapus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Akibat dari pandemi Covid-19 yang sebelumnya menyasar tanah air menjadi endemi statusnya.
Bentuknya dengan memfungsikan ruang isolasi itu menjadi tempat perawatan pasien penyakit menular. Dirut RSUD Bontang, dr Suhardi menjelaskan keputusan itu diberlakukan sejak Desember silam.
“Jadi konsepnya ruangan itu dipakai untuk tempat penanganan pasien penyakit menular. Artinya mereka terpisah dengan pasien penyakit tidak menular,” terangnya.
Penyakit yang dirawat inap di ruangan tersebut meliputi TBC, difteri, dan lain sebagainya. Pertimbangan pemanfaatan ini karena rumah sakit sebelumnya tidak memiliki ruangan dengan kategori penyakit demikian. Sehingga pemutusan rantai penyebaran penyakit bisa teratasi.
“Ada 16 tempat tidur yang disiapkan,” sebutnya.
Selain itu, dari segi akses pun berbeda. Ketika pasien yang masuk melalui IGD maka langsung keluar dari pintu utama ke bangunan baru RSUD Taman Husada.
Alhasil tidak melalui ruangan poliklinik rawat jalan salah satunya. Strategi ini sudah diterapkan ketika rumah sakit menampung pasien difteri beberapa bulan lalu. Petugas medis pun ketika masuk memakai alat pelindung diri lengkap.
Diketahui, Pemkot Bontang melanjutkan kembali pengerjaan bangunan baru RSUD Taman Husada. Pada tahun ini anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 15,5 miliar. Dana tersebut bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Suhardi menerangkan pengerjaan menyasar lantai tiga dan empat. Bentuknya yakni membuat partisi tiap ruangan yang akan difungsikan. Rencananya tender akan dimulai Maret mendatang.
“Sebelumnya kan sudah dibangun ini hanya menyangkut interiornya yakni penyekatan,” urai dia.
Nantinya bangunan ini akan dipakai poliklinik rawat jalan. Sampai saat ini, pelayanan tersebut bertempat di bangunan lama lantai dasar. Jika bergeser, maka bangunan untuk rawat inap dan jalan dipastikan terpisah.
“Jadi untuk tempat yang lama akan digunakan sebagai pelayanan lainnya,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post