PRANALA.CO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur alias Disdikbud Kaltim menggelar lomba penulisan cerita rakyat Kalimantan Timur 2024 dalam upaya melestarikan warisan budaya daerah.
Melalui pengumuman yang beredar pada 22 Mei 2024, Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan menjelaskan latar belakang dan tujuan diselenggarakannya lomba ini.
Kalimantan Timur dianugerahi dengan keberagaman budaya yang menciptakan identitas unik. Keberadaan suku-suku seperti Dayak, Kutai, dan Banjar telah membentuk kekayaan budaya yang beragam.
Sektor kehutanan, pertambangan, dan pengelolaan sumber daya alam menjadi pilar ekonomi utama, dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
Kalimantan Timur terus berkembang, menjaga warisan budaya, dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia secara keseluruhan.
Keanekaragaman budaya masyarakat Kalimantan Timur mencakup beragam suku dan etnik, bahasa, adat istiadat, seni dan budaya tradisional, agama, kearifan lokal, pakaian adat, dan makanan tradisional.
Setiap suku seperti Dayak, Kutai, Banjar, Bugis, dan lainnya memiliki keunikan budaya, bahasa, dan tradisi sendiri. Keanekaragaman ini tercermin dalam pemakaian bahasa dan dialek lokal, serta berbagai upacara adat dan perayaan tradisional.
Kearifan lokal melibatkan pengetahuan tradisional tentang sumber daya alam, pertanian, dan kehidupan sehari-hari yang diwariskan melalui cerita rakyat dan tradisi lisan. Pakaian adat dan kuliner tradisional juga menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Kalimantan Timur.
Melalui keanekaragaman ini, masyarakat Kalimantan Timur memperkaya budaya Indonesia dan menjadikan wilayah ini sebagai landasan kuat bagi pewarisan nilai-nilai budaya yang kaya dan beragam.
Dalam pengumuman lomba, tertulis bahwa cerita rakyat memegang peran penting sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan dengan beberapa poin utama.
Pertama, cerita rakyat memelihara identitas budaya suatu daerah atau bangsa dengan mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat. Kedua, cerita rakyat memberikan pembelajaran moral dan etika melalui pesan-pesan positif dan ajaran hidup.
Ketiga, melalui cerita rakyat, sejarah dan tradisi suatu masyarakat dapat disampaikan secara informal. Keempat, cerita rakyat membantu melestarikan bahasa dan budaya lisan, mendukung keberagaman bahasa, dan tradisi lisan. Kelima, cerita rakyat memberikan ruang untuk pengembangan imajinasi dan kreativitas masyarakat.
Keenam, banyak cerita rakyat menyampaikan nilai-nilai keberlanjutan dan keseimbangan dengan alam, mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan. Ketujuh, cerita rakyat memupuk rasa kebersamaan dan persatuan melalui kegiatan bersama seperti cerita malam atau perayaan tradisional.
Terakhir, cerita rakyat menjadi sumber inspirasi untuk seni dan kreativitas, memainkan peran penting dalam perkembangan seni dan budaya.
Dalam menjaga cerita rakyat, penting untuk menghidupkannya kembali dalam konteks zaman modern agar tetap relevan dan dihargai oleh generasi mendatang.
Lomba penulisan cerita rakyat Kalimantan Timur 2024 diselenggarakan dengan tiga tujuan utama. Pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan cerita rakyat sebagai warisan budaya.
Kedua, memotivasi penulis untuk mengangkat dan mendokumentasikan cerita rakyat Kalimantan Timur. Ketiga, menggali dan mendokumentasikan cerita rakyat yang mungkin terancam punah akibat kurangnya pendokumentasian.
Lomba ini terbuka untuk semua kalangan masyarakat Kalimantan Timur. Peserta diwajibkan menyerahkan fotokopi identitas diri, biodata penulis, lembar pendaftaran, dan surat pernyataan bermaterai. Setiap peserta hanya dapat mengirimkan satu cerita rakyat.
Naskah cerita rakyat harus ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dengan diperbolehkan menggunakan diksi atau ungkapan berbahasa daerah.
Panjang naskah berkisar antara 1000 hingga 3000 kata, ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1.5, dan menggunakan format margin dan ukuran kertas tertentu. Naskah dikirim sebanyak empat rangkap kepada panitia.
Kriteria cerita yang diikutsertakan dalam lomba ini adalah tidak mengandung unsur pornografi, tidak berpotensi menimbulkan konflik yang berkaitan dengan SARA, merupakan cerita rakyat yang belum banyak dikenal masyarakat, mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya, belum pernah diterbitkan atau dipublikasikan, dan tidak sedang diikutsertakan dalam kegiatan lomba atau program penulisan lain. Peserta juga diwajibkan menyebutkan sumber atau narasumber cerita.
Penilaian dilakukan tim juri yang terdiri dari akademisi, praktisi, dan sastrawan. Kriteria penilaian meliputi kreativitas dan keaslian cerita, keterkaitan cerita dengan budaya Kalimantan Timur, kualitas penyampaian dan kejelasan bahasa. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
Enam naskah terbaik akan memperoleh uang pembinaan dengan rincian sebagai berikut:
– Juara 1: Rp. 3.000.000,-
– Juara 2: Rp. 2.600.000,-
– Juara 3: Rp. 2.000.000,-
– Harapan 1: Rp. 2.000.000,-
– Harapan 2: Rp. 1.500.000,-
– Harapan 3: Rp. 950.000,-
Pengumpulan Karya dan Narahubung
Naskah dapat dikirim melalui email dikbudayakaltim@gmail.com atau diserahkan langsung pada jam kerja melalui pos kepada panitia lomba penulisan cerita rakyat yang beralamat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur (Bidang Kebudayaan) Jl. Basuki Rahmat Nomor 5 Samarinda. (*)
Discussion about this post