Pranala.co, SAMARINDA – Program pembangunan “Sekolah Rakyat” di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan kemajuan signifikan. Program ini menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat.
Kepala Dinas Sosial (Dissos) Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengatakan, enam usulan pembangunan Sekolah Rakyat telah diterima. Lima berasal dari kabupaten/kota, satu dari tingkat provinsi.
“Untuk usulan sekolah rakyat, sampai saat ini ada enam yang sudah mengusul. Lima kabupaten/kota dan satu provinsi,” kata Andi Ishak.
Lima kabupaten/kota itu adalah Samarinda, Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Berau, dan Bontang. Saat ini, progres masing-masing daerah fokus pada pematangan lahan.
“Kesiapan anggaran bervariasi. Beberapa daerah sudah siap, yang lain baru menganggarkannya untuk 2026,” jelasnya.
Khusus usulan provinsi, anggaran dialokasikan melalui Perubahan APBD (PPU). Lokasi prioritas berada di Bukit Biru. Lahan seluas 5 hektare dipersiapkan sebagai syarat minimal pembangunan.
“Sekarang progres sekitar 40 persen. Lahan tetap dikerjakan karena anggaran sudah tersedia,” ujar Andi.
Kota Samarinda menjadi daerah dengan progres paling cepat. Pembangunan fisik diperkirakan mulai Desember 2025. Lokasi sekolah berada di wilayah Palaran.
“Di Samarinda sudah siap. Mudah-mudahan bulan ini pembangunan fisik bisa dimulai,” tambahnya.
Program Sekolah Rakyat diharapkan memperluas akses pendidikan dan menekan ketimpangan fasilitas belajar di Kaltim. Keseriusan ini menunjukkan komitmen Pemprov Kaltim untuk memastikan hak pendidikan bagi semua lapisan masyarakat.
“Pemprov bertekad memastikan setiap warga mendapatkan pendidikan yang layak,” tutup Andi Ishak. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami









