Bontang, PRANALA.CO – Krisis lahan pemakaman di Kota Bontang, Kaltim menjadi isu yang semakin mendesak dan memerlukan perhatian serius. Menyikapi kondisi ini, Komisi C DPRD Bontang turun langsung ke lapangan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di area pemakaman Lempake, Kelurahan Lok Tuan, yang kini sudah nyaris kehabisan ruang untuk peristirahatan terakhir warganya.
Lokasi pemakaman Lempake yang selama ini menjadi tempat peristirahatan warga Bontang kini sudah sesak, dan lahan yang tersedia semakin terbatas. Hal ini memicu kekhawatiran berbagai pihak, terutama warga yang tinggal di sekitar lokasi. Dengan kapasitas yang hampir penuh, sudah saatnya ada langkah nyata untuk mengatasi masalah ini.
Anggota DPRD Bontang, Faisal, menegaskan bahwa krisis lahan pemakaman ini sudah sangat mendesak. Ia menjelaskan, pihaknya sudah menelusuri dua bidang tanah di sekitar pemakaman yang bersedia dijual pemiliknya untuk memperluas area pemakaman.
“Kami tidak ingin rencana ini hanya jadi wacana,” ujar Faisal saat ditemui setelah sidak, Senin (21/4/2025).
Namun, Faisal juga mengingatkan agar pemerintah tidak menunda-nunda proses pembebasan lahan tersebut. “Kalau terlalu lama dibiarkan, bisa saja pemilik berubah pikiran. Sekarang mereka siap, jangan sampai kesempatan ini terlewat,” tegas Faisal, menyoroti pentingnya kecepatan dalam mengambil keputusan.
Lurah Lok Tuan, Supriadi, juga memastikan bahwa pihak kelurahan telah menjalin komunikasi yang intens dengan pemilik dua bidang tanah tersebut. “Sudah ada komitmen dari mereka. Ini kesempatan langka yang harus segera ditindaklanjuti,” ucap Supriadi.
Dengan komitmen ini, harapan untuk memperluas lahan pemakaman semakin terbuka, namun memang harus ada tindakan cepat agar kesempatan ini tidak hilang begitu saja.
Sementara itu, Andi Ilham, Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman Disperkimtan Bontang, menjelaskan bahwa pihaknya juga tengah berupaya memaksimalkan penggunaan lahan yang ada terlebih dahulu. Namun, untuk langkah ini, pihaknya harus menunggu proses pembebasan lahan rampung.
“Pembangunan pagar dan akses jalan juga diperlukan untuk memaksimalkan lahan yang ada. Kami sudah siapkan anggaran sekitar Rp200 juta untuk kebutuhan teknis tersebut,” ujar Andi, yang turut menyampaikan bahwa langkah-langkah ini sedang dipersiapkan sembari menunggu pembebasan lahan selesai. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami











Comments 1