FESTIVAL Beduk garapan Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Bontang kembali digelar tahun ini.
Kegiatan bertajuk “Gebyar Ramadan 1444 Hijriah” tersebut turut dirangkai dengan lomba tahfiz beregu, lomba kahoot BKPRMI, dan lomba azan.
Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan kegiatan dipusatkan di halaman Sekretariat Kantor BKPRMI Bontang, Jalan HM Ardans Pisangan, Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Lomba ini diikuti Ikatan Remaja Masjid/Musala (Irma/Irla) dan Rohis se-Bontang.
Nur Salim, Direktur Daerah Lembaga Pembinaan Pengembangan Dakwah dan Sumber Daya Manusia (LPPDSDM) BKPRMI Bontang melaporkan, jika dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini pelaksanaan lomba lebih meriah dan memiliki beberapa cabang lomba.
Hal ini dapat dilihat dari antusias peserta yang ikut. Untuk festival tabuh beduk diikuti 13 grup, lomba tahfiz beregu 23 grup, lomba azan 21 peserta, dan lomba Kahoot BKPRMI 25 peserta. Pelaksanaannya sudah dimulai sejak Jumat (7/4/2023) kemarin, dan bakal ditutup Selasa (11/4/2023).
“Terima kasih kepada donator dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Semoga Allah mengganti dengan pahala yang berlipat ganda. Atas nama panitia, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan selama acara berlangsung,” ucap Nur Salim saat memberikan sambutan, Ahad (9/4/2023) malam.
Sementara itu mewakili Wali Kota Bontang, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bontang, Sigit Alfian, mengapresiasi terselenggaranya Gebyar Ramadan garapan BKPRMI ini. Sebab lomba ini bisa menjadi sarana untuk mensyiarkan nilai-nilai Islam.
Di sisi lain, lomba tabuh beduk yang memperebutkan piala bergilir tersebut, juga telah menjadi ciri khas Bontang. Sebab tidak diselenggarakan di kabupaten/kota lain di Kaltim. Untuk itu pihaknya menantang, tahun depan Bontang bisa menjadi tuan rumah festival tabuh beduk se-Kaltim.
“Kalau 10 kabupaten/kota di Kaltim datang ke Bontang, tentu UMKM kita akan maju dan memberikan multiplier effect (efek berganda) bagi Bontang itu sendiri,” pinta Sigit. (*)
Discussion about this post