PRANALA.CO – Khianat adalah perbuatan yang merujuk pada tindakan tidak jujur, melanggar amanah, dan mengingkari janji yang telah dibuat. Islam menekankan hal sebaliknya yakni kejujuran, integritas, dan amanah sebagai pondasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Bahkan khianat tidak hanya merugikan individu yang dikhianati, tetapi juga merusak tatanan sosial yang berlandaskan pada kepercayaan dan keadilan. Dalam situasi di mana seorang Muslim dikhianati, ajaran Islam menuntut agar dia tidak membalas khianat tersebut dengan tindakan yang sama.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk tetap bersikap jujur dan memaafkan, serta meninggalkan segala bentuk dendam dan balas dendam. Islam mengajarkan bahwa membalas khianat dengan khianat hanya akan memperburuk keadaan dan menciptakan siklus kebencian dan ketidakadilan yang tiada akhir.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
أَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى مَنْ ائْتَمَنَكَ ، وَلا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ
“Laksanakan amanat pada siapa saja yang memberikanmu amanat itu, dan jangan berkhianat pada orang yang mengkhianatimu.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, dan Tirmidzi)
Khianat menjadi salah satu perkara lisan yang dilarang dalam Islam. Apapun yang telah dikeluarkan dari lisan maka hal itulah yang menjadi tanggung jawab yang harus diemban orang tersebut.
Allah SWT berfirman, “Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS Qaf Ayat 18)
Juga dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba berbicara satu kalimat yang tidak dipikirkannya, bisa membuatnya tergelincir ke dalam neraka yang jaraknya lebih jauh dibandingkan jarak antara Timur dan Barat.” (HR Bukhari)
Adapun khianat, telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Berikut haditsnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ “
Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, “Tanda orang munafik ada tiga yaitu jika berbicara maka dia berdusta, bila berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah (kepercayaan) maka ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun janji palsu merupakan perbuatan lisan yang membinasakan seorang Muslim dan ini perbuatan yang diharamkan. Janji adalah ditepati dan tidak boleh diingkari. Termasuk juga berbohong dalam ucapan dan sumpah. Perbuatan ini adalah salah satu perbuatan lisan yang paling besar dalam membinasakan seorang Muslim.
Akibat perbuatan tersebut ialah membuat seseorang percaya pada dusta dan menyebabkan kebodohan sehingga menimbulkan kerugian. Rasulullah SAW bersabda, “Waspadalah terhadap dusta, karena itu termasuk maksiat dan keduanya (maksiat dan dusta) ada di neraka tempatnya.” (HR Al-Wadi’i) (*)
Discussion about this post