BONTANG – Proyek perbaikan Jalan Ir Juanda di Bukit Indah, Bontang Selatan, menjadi sorotan tajam setelah menyebabkan tiga kali insiden kecelakaan. Laporan kecelakaan ini pun sampai ke Anggota Komisi II DPRD Bontang, Nursalam.
Politisi Golkar, Nursalam, menyatakan kekecewaannya terhadap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) karena pelaksanaan proyek yang dianggap kurang memperhatikan keselamatan pengguna jalan.
“Harusnya dinas kasih tahu kontraktor jangan membongkar jalan kalau tidak langsung dikerjakan. Ini pengupasan jalan sudah dilakukan seminggu lalu, tapi tidak langsung dikerjakan,” ujarnya.
Nursalam menekankan bahwa kondisi ini sangat membahayakan warga. Pengupasan jalan yang dilakukan di dekat pertigaan sering menyebabkan kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Selain itu, tidak adanya tanda peringatan di sepanjang jalan menuju Pasar Rawa Indah membuat situasi semakin buruk.
“Sepanjang jalan ke Pasar Rawa Indah masih ada perbaikan, tapi tidak diberi tanda peringatan. Seharusnya dipasang untuk mengingatkan masyarakat yang melintas di sana,” tambahnya.
Menanggapi itu, Wali Kota Bontang, Basri Rase, menyatakan akan segera turun ke lokasi untuk melihat kondisi jalan secara langsung.
Ia juga berjanji akan memanggil pihak kontraktor untuk membahas permasalahan ini, menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas utama.
“Nanti saya bicarakan dengan dinas terkait, dan meminta kabidnya untuk menemani saya turun langsung,” jelas Basri Rase.
Sebagai informasi, perbaikan jalan Ir. H. Juanda di Bukit Indah ini mengalokasikan anggaran senilai Rp2,6 miliar. Proyek ini dikerjakan perusahaan pemenang tender, CV Mandiri Jaya Sakti (*)
*) Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post