pranala.co – Lini masa media sosial dihebohkan rekaman kamera pengawas atau CCTV yang menunjukkan pikap menabrak penyapu jalan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda.
Akibat kejadian itu, korban yang diketahui bernama Diaman (42) saat ini sedang kritis dirawat di rumah sakit. Mirisnya, bak sudah jatuh tertimpa tangga, Diaman juga menjadi korban pencurian yang dilakukan orang tidak dikenal yang berpura-pura membantu.
Video berdurasi 2 menit 50 detik itu tampak korban sedang bertugas menyapu di median Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan Kantor Gubernur Kaltim. Namun, tiba-tiba pikap hitam berpelat nomor polisi KT 8827 MI sedang melaju menabrak korban hingga terpental. Warga yang melihat kecelakaan itu berlarian berusaha menolong.
Di saat bersamaan seorang pria bertopi dan berkaus hitam turut datang. Namun bukannya memberikan pertolongan pada korban, pria itu justru diam-diam langsung mengambil dompet dan ponsel milik korban. Lalu bergegas pergi.
Sopir pikap kemudian membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Pascatabrakan, kondisi Diaman saat ini masih kritis dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas DLH Samarinda Nurrahmani membenarkan kecelakaan dialami korban tersebut terjadi pada Jumat (16/9/2022) dini hari lalu sekira pukul 04.15 WITA.
“Benar, korban memang petugas sapu jalan di DLH,” ungkap Nurrahmani dikonfirmasi, Selasa (20/9/2022).
Nurrahmani berujar pascakejadian korban langsung dibawa ke rumah sakit dan sudah menjalani operasi. Korban alami luka berat di bagian kepala sedangkan untuk kondisinya saat ini masih kritis.
“Kami langsung terima informasi kecelakaan itu, korban sudah mendapatkan perawatan dan dioperasi hari itu juga. Sekarang kondisi korban dalam keadaan lemah, tetapi sudah saat ini sudah bisa merespons,” terangnya.
Dia menambahkan kondisi di lokasi kejadian saat kecelakaan terjadi sedang minim penerangan. Kondisi jalan gelap, pengendara mobil tidak melihat karena korban berada mepet dengan median jalan.
Kecelakaan itu terjadi karena korban tidak memberikan tanda-tanda sedang menyapu di tengah median jalan tersebut.
“Kalau kami sudah memberikan perlengkapan, seperti seragam krisbow yang dapat memberi tanda ke pengendara, tetapi saat itu korban sedang tidak menggunakannya,” beber Yama.
Dia menambahkan pengendara pikap yang menabrak korban bersedia untuk bertanggung jawab. Bahkan pengendara itu juga siap mengganti handphone serta uang yang dicuri oleh orang tidak dikenal tersebut.
“Untuk perawatan korban kami juga pastikan sudah ditanggung juga BPJS, semoga korban lekas pulih,” pungkasnya.
Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Polresta Samarinda Iptu Henny Merdikawati mengatakan bahwa sopir pikap yang akhirnya diketahui bernama Hadi Dwi Khoiri sudah dimintai keterangan.
Dari penyelidikan sementara, diduga sopir pikap itu kurang memperhatikan ada petugas DLH yang sedang menyapu jalanan. “Terkejutnya saat jaraknya sudah dekat dan terjadi benturan antara pikap dan petugas kebersihan,” ungkapnya.
Kendati pengendara telah bertanggung jawab kepada korban, tetapi proses hukumnya akan tetap berlanjut dan saat ini sedang berproses penyelidikan. “Untuk pengendara bertanggung jawab bahkan menunggu korban di rumah sakit. Kondisinya korban petugas dari DLH sehingga perawatan di rumah sakit dibiayai Jasa Raharja. Kalau untuk proses hukum tetap lanjut,” kata Iptu Henny. (*)
Discussion about this post