pranala.co – Julukan ‘neraka di dunia’ bisa jadi cocok bagi penjara Gitarama di Rwanda, Afrika Timur. Pasalnya, para napi yang tinggal di sana tidak diurus dengan baik.
Para napi itu tidak diberi makan, tidak mendapatkan tempat tidur yang layak, bahkan kapasitas penjara seharusnya diisi 400 orang ini dihuni lebih dari 6 ribu narapidana.
Saking banyaknya napi yang tinggal dan ruangan sangat kecil, ada yang tidur sambil duduk atau berdiri di mana pun mereka bisa. Beberapa bahkan tidur di jamban terbuka, direndam dalam kotoran manusia.
“Saya tidak mengatakan metode kami selalu menyeluruh. Tetapi sebagian besar dari orang-orang ini adalah pembunuh,” kata Letkol Charles Kayonga, komandan Gitarama saat itu dilansir dari dailystar.co.uk.
Saat ini Gitarama adalah lingkungan yang sangat brutal. Dengan jumlah pasokan makanan yang sedikit setiap hari, membuat para napi saling berkelahi. Bahkan ada beberapa narapidana terpaksa memakan mayat orang mati untuk bertahan hidup.
Akibat perilaku itu membuat sebagian napi terkena beragam penyakit, salah satunya gangren di kaki dan jari kaki biasa membusuk sampai terlepas sama sekali.
“Setengah lusin orang meninggal di Gitarama setiap hari. Jika epidemi pecah, tidak ada yang tahu berapa banyak yang bisa mati,” kata Brigitte Troyon dari Komite Internasional Palang Merah, yang memberikan bantuan medis ke penjara-penjara Rwanda.
Lebih dari 1.000 orang dilaporkan tewas di Gitarama pada tahun 1995. Bahkan saat ini, bau kotoran dan daging busuk dapat dideteksi hingga satu mil jauhnya.
” Kondisi di sini benar-benar tidak manusiawi,” kata Troyon.
Soal sanitasi kalau boleh membandingkan, mungkin lebih bagus kandang sapi daripada penjara ini. Bagaimana tidak, setidaknya kandang sapi lebih tertata, entah tempat makannya dan lain sebagainya. Di Gitarama yang terjadi tidaklah seperti itu. Sangat kotor dan luar biasa jorok.
Orang-orang di sana terbiasa dengan hidup berdampingan dengan feses mereka sendiri. Bukan karena tidak ada WC atau semacamnya, namun karena bergerak saja susah.
Bahkan WC mungkin sudah jadi tempat tidur orang lain. Tak punya pilihan, mereka pun buang hajat di sembarang tempat. Akhirnya hal ini pun membawa penyakit, salah satunya adalah pembusukan di kaki. Untuk yang satu itu, sudah banyak napi yang diamputasi kakinya gara-gara hal tersebut. (re/das)
Discussion about this post