pranala.co – Stunting masih menjadi persoalan utama di Sulawesi Barat alias Sulbar. Diperlukan kolaborasi dan intervensi yang tepat sasaran supaya Sulbar Zero Stunting Baru.
Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik memberikan perhatian pada penanganan stunting di daerah ini. Kata dia, Zero Stunting Baru adalah upaya pengurangan stunting secara drastis di “Kantong-kantong” stunting.
“Kita bisa sepanjang kita kolaborasi dan tepat sasaran,” ujar Akmal Malik, saat Dialog Bincang Malaqbi Dengan Tema “Mengatasi Stunting di Sulbar”, di Studio TVRI Sulbar, Rangas, Mamuju, Jumat pekan lalu.
Akmal Malik juga menjelaskan, persoalan stunting di Sulbar yang sulit ditangani disebabkan karena ego sektoral masing-masing instansi. Selain itu, pengalokasian anggaran penanganan Stunting yang tidak mempertimbangkan data.
“Setiap instansi punya program, persoalannya programnya jalan sendiri sendiri. Kedua kita tidak membaca dengan tepat data yang ada. Membagi anggaran ke daerah yang stuntingnya rendah itu mubazir,” urai Akmal Malik.
Menurutnya, Pemprov Sulawesi Barat akan segera menyusun standar operasional prosedur terkait penanganan stunting yang melibatkan sejumlah pihak.
“Saya memerintahkan untuk menyusun SOP tentang penanganan stunting secara kolaboratif dengan melibatkan semua pihak berbasis data,” ujarnya.
Akmal berharap, SOP itu nantinya akan melahirkan program yang lebih terarah dan tepat sasaran dalam menangani stunting di daerah ini.
“Kita akan gelar desiminasi dengan stakeholder terkait. Saya minta Minggu ini langsung action, kita ambil satu desa untuk menjadi percontohan penanganan stunting baik ibu hamil atau balita,” tandasnya. (*)
Discussion about this post