PEKEBUN rakyat di Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan kelompok petani paling sejahtera sepanjang November 2023 dibanding subsektor lain pertanian, menyusul nilai tukar pekebun paling tinggi yaitu 167,49.
“Secara rata-rata, Nilai Tukar Petani (NTP) Kaltim pada November 2023 sebesar 130,17, berasal dari lima subsektor pertanian yang kami survei,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Jauliana.
Angka keseimbangan NTP adalah 100, jika di bawah 100 berarti petani rugi, tepat 100 berarti pas-pasan, di atas 100 berarti petani untung, namun jika jauh di atas 100, artinya petani sejahtera, bahkan bisa disebut makmur.
Kelompok petani yang juga sejahtera adalah petani hortikultura dengan Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 114,31. Kemudian, petani ternak dengan Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 107,22.
Petani tanaman pangan termasuk dalam penilaian petani untung karena Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 101,61, Sedangkan kelompok paling rendah, bahkan di bawah keseimbangan NTP adalah nelayan, yakni dengan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 99,51.
Sebelumnya pada November 2023, terdapat tiga subsektor yang mengalami kenaikan NTP, yakni subsektor tanaman pangan naik 1,26 persen, subsektor hortikultura naik 1,34 persen, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,07 persen.
Sebaliknya, dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor peternakan minus 1,29 persen dan subsektor perikanan minus 0,28 persen.
“Namun secara umum, NTP pada November 2023 sebesar 130,17, mengalami kenaikan 0,73 persen ketimbang NTP pada bulan sebelumnya yang tercatat 129,44,” kata Kepala BPS Kaltim Yusniar Jauliana.
Kenaikan NTP disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,90 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 0,17 persen. (*)
Discussion about this post