Pranala.co, BONTANG — Pemerintah Kota Bontang merilis hasil survei perilaku remaja tahun 2025. Survei ini melibatkan 1.625 pelajar dari SD hingga SMA. Hasilnya memetakan beragam perilaku berisiko yang mulai muncul di kalangan remaja.
Data menunjukkan 16,9 persen remaja mengaku pernah menonton konten pornografi. Sementara ketertarikan pada sesama jenis tercatat 9,1 persen, masturbasi 8,3 persen, dan mengenal pekerja seks 4,7 persen. Perilaku pacaran seperti ciuman atau pelukan muncul pada 4,1 persen responden.
Selain itu, ada remaja yang sudah mencoba merokok (2,6 persen) dan judi online (2,3 persen). Perilaku lain seperti konsumsi alkohol atau lem (1,4 persen), melakukan hubungan seksual (0,6 persen), konsumsi narkoba (0,5 persen), dan penggunaan pinjaman online (0,5 persen) masih tergolong rendah. Meski kecil, angka ini tetap menjadi perhatian Pemkot untuk tindakan preventif.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menekankan pendekatan empatik dalam menangani temuan survei. “Kita akan pilah permasalahan, mendalami setiap temuan, dan memberikan terapi secara persuasif dan penuh kasih sayang,” ujar Neni.
Ia menambahkan, ada dua kasus anak SMA yang kecanduan narkoba dan menjadi perhatian serius pemerintah. Saat ini, keduanya dipersiapkan menjalani rehabilitasi. “Jangan dibiarkan. Anak-anak harus ditolong,” tegas Neni.
Pemkot juga menyiapkan program lanjutan, antara lain konseling rutin dengan psikolog klinis, rehabilitasi kasus narkoba, dan edukasi literasi digital untuk mencegah paparan konten berbahaya. Pendekatan lintas profesi diperkuat, melibatkan psikolog, dokter, guru, orang tua, serta pemerintah.
“Kita ingin terapinya komprehensif. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus terlibat,” ujar Neni.
Lewat survei ini, Pemkot Bontang berharap strategi perlindungan remaja menjadi lebih terarah. Langkah preventif diharapkan membantu generasi muda tumbuh sehat, aman, dan berdaya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan mari bergabung di grup Whatsapp kami










