PEMERINTAH Kabupaten Kutai Timur bakal menangung biaya pengobatan bagi masyarakat wilayah setempat yang terkena wabah virus corona penyebab COVID-19, terutama yang berstatus orang dalam pemantauan dan pasien dalam Pengawasan yang dirawat di Rumah Sakit (RS).
Dana sebesar Rp 4 miliar dialokasikan untuk menangani wabah COVID-19 ini. Dana itu diperkirakan untuk penanganan tiga bulan ke depan dalam menangani wabah di Kutai Timur. Termasuk membeli alat pelindung diri (ADP) bagi tenaga medis dan lainnya.
“Kami minta masyarakat jangan panik dan berdiam di rumah. Biarkan tenaga kesehatan sebagai garda paling depan dalam memerangi wabah virus corona ini,” pinta Kadis Kesehatan Kutai Timur dr Bahrani.
Dr Bahrani mengatakan kebijakan itu dikeluarkan agar masyarakat tidak dibebani saat terkena musibah seperti saat ini. Dia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga jarak antarmanusia dan kontak satu sama lainnya. Ini sebagai upaya mencegah wabah corona semakin melebar, dia mengajak
Selain itu, masyarakat diimbau agar tetap berada di rumah untuk mengurangi kontak langsung dengan masyarakat lainnya.
33 JEMAAH TABLIQ KUTIM DIMINTA KARANTINA MANDIRI
Dalam rangka mencegah penyebaran Virus Corona atau covid 19, Pemkab Kutai Timur bekerja sama dengan aparat keamanan melakukan pemeriksaan ketat bagi warga yang memasuki wilayah Kabupaten Kutim. Apalagi mereka yang berasal dari daerah suspect Virus Corona.
Seperti yang dilakukan Polsek Kongbeng. Menggandeng UPT Puskesmas Kongbeng yang dikepalai dr Agus M Kes, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat, mereka melakukan pemeriksaan dini pada 33 jamaah tabliq yang baru tiba dari Gowa, Sulawesi Selatan.
“Pemeriksaan dilakukan di halaman Pondok Pesantren Darul Mukhlasin, Jalan Menur Desa Marga Mulia, Kecamatan Kongbeng.
Ada 33 jamaah asal Kecamatan Kongbeng, Muara Wahau dan Telen. Mereka kami periksa suhu tubuhnya dan kondisi kesehatan pada umumnya,” ungkap Kapolsek Kongbeng, Ipda Hari Supranoto, Selasa (24/3/2020).
Ke 33 jamaah itu, baru sebagian saja yang tiba. Karena ada 19 jamaah lagi yang masih dalam perjalanan menuju Kongbeng. Dari puluhan jamaah yang diperiksa, tidak ada yang menunjukkan sedang mengalami demam tinggi. Sehingga hanya meminta mereka melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing, selama 14 hari.
Selain itu, para jamaah yang sudah diperiksa kesehatannya, diberi buku panduan dan buku control kesehatan diri, untuk memeriksakan diri setiap hari sampai 14 hari ke depan.
Mereka juga diberi imbauan, bila dalam 14 merasakan gejala seperti covid 19, segera menghubungi nomor tim pencegahan covid 19 Kecamatan Kongbeng yang tertera di buku tersebut. ***
Discussion about this post