pranala.co – Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan realisasi investasi dalam negeri (PMDN) dan investasi asing (PMA) di Kaltim Rp54 triliun tahun 2022 ini. Khusus di Triwulan I-2022 realisasi investasi di Kaltim sudah Rp14 triliun.
“Tahun 2021 realisasi investasi ke Kaltim mencapai Rp41,7 triliun. Tahun ini (2022) target dinaikkan jadi Rp54 triliun,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim, Puguh Harjanto dikutip, Senin (30/5/2022).
Menurut Puguh, sebagai langkah antisipasi strategis, DPMPTSP harus melakukan upaya-upaya peningkatan investasi, selain dari sisi pengendalian dan pelaksanaan. Salah satunya dengan cara pemetaan potensi dan peluang investasi.
Mengenai prosesnya, lanjut Puguh, nanti ada I-PRO (Investment Project Ready To Offer) yang didesain beberapa tahun terakhir dengan bekerja sama dengan Bank Indonesia Kaltim.
Namun dari segi hasil belum maksimal, makanya perlu di-review kembali strategi penyusunannya, terutama di provinsi, khususnya sektoral di kabupaten kota, mengingat potensi ini di break down lebih jauh, supaya lebih maksimal di tahun 2022, untuk selaras dengan target nasional.
Oleh karena itu, lanjut Puguh, dari sisi maping strategi investasi, maka harus menambah potensi peluang investasi yang baru dengan mengeksplor lebih jauh, agar apa yang ditargetkan bisa tercapai dengan baik, termasuk melaksanakan fungsi pengendalian dan pelaksanaan yaitu memantau, memonitor dan mengevaluasi investasi di lapangan.
“Perlu pemantauan apakah pelaporan sesuai ataukah proyeknya ada kendala baik dari sisi izinnya, aspek sosial, aspek lingkungan, dan kendala tersebut berpotensi pada tidak tercapainya target dari sisi investasi. Harapan kita realisasinya bisa tercapai dengan maksimal sesuai target,” paparnya.
Untuk pencapain target tersebut, Puguh tetap optimistis. Sebab di triwulan I sudah mendapatkan Rp 14 triliun, dan jika itu regular dihitung kali empat tentu itu bisa lebih Rp 54 triliun. Biasanya tren mereka pada triwulan tiga dan empat bisa lebih maksimal nilainya.
“Semoga trennya bisa positif, ditambah lagi dengan perkembangan Covid-19 yang terkendali dengan baik,” tegasnya.
Selain mengeksplor potensi baru di Kaltim, kata Puguh, DPMPTSP Kaltim juga terus membangun komunikasi yang baik antara pelapor (perusahaan-perusahaan) yang beraktivitas di Kaltim dengan tim DPMPTSP kabupaten kota dengan provinsi.
Hal itu sebagai langkah untuk mengetahui kendala dalam percepatan investasi di Kaltim, termasuk mengoreksi dan memperbaiki kendala yang ada. [ADS/DISKOMINFO]
Discussion about this post