SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan capaian signifikan dalam upaya pencegahan stunting. Sepanjang Juni 2024, sebanyak 150.697 anak di bawah lima tahun (balita) telah menerima intervensi, mencapai 61,7 persen dari target 327.786 balita yang harus ditangani.
“Jumlah ini berdasarkan hasil laporan awal per 1 Juli. Kami yakin jumlah ini akan terus bertambah karena masih banyak Posyandu yang belum melapor,” ujar Roslindawaty, Kabid Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosial Budaya DPMPD Kaltim di Samarinda, Senin (3/7/2024).
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, sebagai sekretaris dalam Kelompok Kerja Fungsional (Pokjanal) Posyandu Kaltim, memiliki tanggung jawab besar dalam percepatan penurunan stunting.
Meskipun angka stunting di Kaltim masih tinggi, yaitu 22,9 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) akhir 2023, upaya penurunan terus dilakukan.
Untuk mempercepat penurunan angka stunting, pemerintah meluncurkan program pengukuran dan intervensi serentak sepanjang Juni di seluruh Kaltim. Hasilnya, per 1 Juli, sebanyak 150.697 balita telah diukur, atau 61,7 persen dari total target.
“Dari jumlah ini, sebanyak 65.372 balita atau 43,38 persen mengalami masalah gizi, dan 8.883 balita atau 11,51 persen telah menerima intervensi,” tambah Roslindawaty.
Capaian Pengukuran Stunting per Kabupaten/Kota
Berikut rincian capaian pengukuran per kabupaten/kota:
- Kabupaten Paser: Target 24.677 balita, tercapai 17.984 balita.
- Kabupaten Kutai Barat: Target 14.512 balita, tercapai 6.071 balita.
- Kabupaten Kutai Kartanegara: Target 61.951 balita, tercapai 47.989 balita.
- Kabupaten Kutai Timur: Target 38.663 balita, tercapai 9.529 balita.
- Kabupaten Berau: Target 22.792 balita, tercapai 11.449 balita.
- Kabupaten Mahakam Ulu: Target 2.988 balita, tercapai 1.179 balita.
- Kabupaten Penajam Paser Utara: Target 18.501 balita, tercapai 9.677 balita.
- Kota Balikpapan: Target 59.461 balita, tercapai 20.291 balita.
- Kota Samarinda: Target 66.908 balita, tercapai 20.848 balita.
- Kota Bontang: Target 17.227 balita, tercapai 5.710 balita.
“Pencapaian ini merupakan langkah awal yang positif, dan kami berharap jumlah balita yang menerima intervensi akan terus meningkat seiring laporan dari Posyandu yang masih belum masuk,” kata Roslindawaty. (*)
Discussion about this post