PRANALA.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda memprakirakan bahwa wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) akan mengalami curah hujan kategori menengah selama dasarian I, yakni periode 1-10 Oktober 2024.
Hujan dengan intensitas 50-100 mm diprediksi akan turun di sebagian besar wilayah provinsi ini, dengan peluang lebih dari 80 persen.
BMKG juga memperkirakan bahwa Kalimantan Timur bagian barat akan mengalami hujan dengan kategori rendah, dengan intensitas antara 50-150 mm dan peluang mencapai lebih dari 50 persen. Hal ini menunjukkan bahwa hujan di wilayah tersebut kemungkinan besar akan lebih ringan dibandingkan wilayah lainnya di provinsi ini.
Wilayah Kaltim bagian timur diprediksi akan menerima curah hujan dengan intensitas menengah, berkisar antara 50-100 mm. Sementara itu, di bagian barat provinsi ini, intensitas hujan diperkirakan berada pada kisaran menengah hingga tinggi, yakni antara 100-150 mm.
BMKG juga memberikan prakiraan sifat hujan dasarian untuk wilayah Kalimantan Timur. Umumnya, wilayah tersebut diprediksi memiliki sifat hujan kategori Atas Normal, dengan tingkat curah hujan mencapai 116-150 persen dari rata-rata biasanya. Hal ini mengindikasikan potensi hujan yang lebih tinggi dari periode normalnya.
Beberapa wilayah seperti Kabupaten Berau bagian barat, sebagian besar Kota Samarinda, Kabupaten Penajam Paser Utara bagian utara, dan Kota Balikpapan bagian utara diperkirakan memiliki sifat hujan kategori Normal, dengan tingkat curah hujan berkisar antara 85-115 persen dari rata-rata normal.
Dengan adanya prakiraan curah hujan yang signifikan pada awal Oktober, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi genangan air dan banjir di beberapa wilayah yang rentan.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan curah hujan tinggi, agar terhindar dari penyakit yang sering muncul saat musim hujan seperti demam berdarah dan flu.
Bagi para petani dan sektor pertanian, BMKG juga menyarankan untuk memperhatikan pola tanam dan potensi air berlebih yang bisa memengaruhi produksi pertanian. Ketersediaan air yang cukup juga bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman yang membutuhkan suplai air. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post