BONTANG – Meskipun Kota Bontang, Kalimantan Timur menempati peringkat ketiga dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Timur, Pemkot Bontang tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan langkah-langkah strategis.
IPM, yang mencakup Angka Harapan Hidup, Rata-rata Lama Sekolah, Harapan Lama Sekolah, dan Pengeluaran per Kapita, menjadi tonggak utama dalam mengukur kualitas SDM suatu daerah. Samarinda dan Balikpapan, dengan IPM yang sedikit lebih tinggi, mengungguli Bontang, meskipun penduduk dan luas wilayah kota-kota tersebut lebih besar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bontang, Amiruddin, menyoroti pentingnya meningkatkan daya saing SDM dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 5 tahunan.
“Kami fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mengatasi tantangan ini,” ujarnya.
Data menunjukkan bahwa mayoritas angkatan kerja di Bontang saat ini adalah lulusan SMA, sementara industri kota membutuhkan kualifikasi yang lebih tinggi, seperti sarjana atau Diploma IV.
“Kami akan meningkatkan program pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan di era industri yang semakin maju ini,” tambah Amiruddin.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi kesenjangan kualifikasi antara tenaga kerja dan kebutuhan industri. Serta memastikan bahwa Bontang tetap menjadi pusat industri yang kompetitif di Kalimantan Timur.
Pemkot Bontang juga berencana untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) hingga 20 tahun mendatang, dengan fokus yang lebih besar pada pendidikan berbasis teknologi dan peningkatan kompetensi SDM.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengubah paradigma pendidikan dan pelatihan di Bontang, menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. (RIL/ADS)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Discussion about this post