SAMARINDA – Aksi pencurian yang dilakukan AS (61), warga Jalan Sultan Hasanuddin, Samarinda Seberang, membuat banyak orang geleng kepala. Pria lanjut usia (lansia) ini nekat mencuri sepeda motor milik anak tirinya Rabu (11/9/2024) dini hari.
Menurut keterangan dari Kapolsekta Samarinda Kota, Kompol Tri Satria Firdaus, melalui Kasubnit Opsnal Reskrim Polsek Samarinda Kota, Aipda Muhammad Badrun, kejadian ini berawal dari penjualan tanah milik suami korban. AS merasa berhak atas sebagian uang hasil penjualan tersebut, namun permintaannya ditolak oleh korban dengan alasan uang tersebut akan ditabung.
“Penolakan itu membuat pelaku sakit hati, hingga merencanakan pencurian sepeda motor milik korban,” jelas Aipda Badrun, Senin (23/9/2024).
AS tidak tinggal diam setelah penolakannya. Ia merencanakan aksinya dengan menggandakan kunci sepeda motor milik korban. Pada malam hari, setelah korban tertidur, AS datang ke rumah korban dengan menggunakan jasa ojek online. Dengan berbekal kunci duplikat, pelaku langsung membawa kabur sepeda motor yang terparkir di garasi rumah korban.
“Pelaku memanfaatkan kunci duplikat untuk mengambil sepeda motor tanpa kesulitan,” ungkap Aipda Badrun.
Korban baru menyadari motornya hilang dari garasi keesokan harinya dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Samarinda Kota. Berbekal rekaman CCTV yang menunjukkan aksi pelaku, polisi segera melakukan penyelidikan.
Pelaku Ditangkap Berkat Rekaman CCTV
Usai mendapatkan bukti rekaman kamera pengawas, Tim Elang Polsek Samarinda Kota bergerak cepat. AS berhasil dicokok di rumahnya pada Minggu (22/9/2024) sekitar pukul 15.35 WITA. Dalam penangkapan tersebut, polisi juga mengamankan sepeda motor hasil curian, kunci duplikat, dan pakaian yang digunakan pelaku saat beraksi.
“Pelaku ini ternyata residivis dalam kasus penyalahgunaan narkotika pada 2018, dengan vonis 6 tahun 3 bulan,” tambah Aipda Badrun.
Pencurian ini didasari oleh rasa sakit hati AS setelah permintaannya atas uang hasil penjualan tanah ditolak oleh korban. Kejadian ini mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, bahkan terhadap orang-orang terdekat. Meski tidak ada korban jiwa, tindakan kriminal ini tentu meninggalkan dampak psikologis bagi korban dan keluarganya.
Dengan tertangkapnya AS, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali, dan pihak kepolisian terus bekerja maksimal untuk menjaga keamanan di wilayah Samarinda. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post