pranala.co – Sistem baru digagas oleh Kementerian Kesehatan. Sehubungan dengan cakupan vaksinasi. Jika sebelumnya aplikasi Peduli Lindungi merekam capaian vaksinasi Covid-19, tahun ini dipastikan bertambah.
Kasi Surveilans, Imunisasi, Wabah, dan Bencana Dinas Kesehatan alias Diskes Bontang, Adi Permana menyebut cairan antibodi yang disalurkan kepada balita dan anak di luar covid-19 juga bakal masuk aplikasi tersebut.
“Perekaman akan dimulai per tahun ini. Jadi DPT, polio, campak masuk,” terang Adi.
Diharapkan dengan sistem ini maka akan mempermudah mendeteksi anak yang belum lengkap cakupan vaksinasinya. Sehingga potensi untuk tertular virus semakin kecil. Namun demikian bagi mereka yang sudah lengkap pada tahun lalu secara otomatis tidak terekam.
“Kecuali ada yang kurang satu terus melakukan vaksinasi di tahun ini, petugas akan menginput,” sebutnya.
Nantinya seluruh vaksinasi yang dijalani bakal muncul sertifikat di aplikasi tersebut. Sehingga terpantau terus seumur hidupnya. Saat ini Dinkes sedang melakukan pendataan. Utamanya bagi pelajar hingga 12 tahun yangbelum lengkap cakupan vaksinasinya.
Mengingat bulan lalu kasus difteri ditemukan di Bontang. Pascadata lengkap, Dinkes akan melakukan road show vaksinasi ke sekolah dan posyandu.
“Vaksinasi akan kami gencarkan sebulan ini,” papar dia.
Pemberian vaksin ini bersifat gratis. Berdasarkan data yang dimiliki masih ada sekira enam ribu anak belum lengkap cakupan vaksin difteri.
Sekira empat ribu berkategori pelajar dan kebanyakan mereka menempuh pendidikan di sekolah swasta. Rendahnya capaian ini disebabkan oleh pandemi yang terjadi kurun waktu belakangan sehingga orang tua lebih fokus ke vaksin covid.
“Dinkes juga akan melakukan edukasi bahwa vaksinasi seperti difteri atau lainnya itu penting,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post