WALI Kota Bontang Neni Moerniaeni langsung menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) untuk wilayahnya, setelah 2 pasien yang dirawat di RSUD Taman Husada Bontang dinyatakan positif terjangkit Virus Corona atau covid-19.
Petugas medis yang jadi Tim Khusus Penanganan Corona wajib dikarantina di rumah sakit. “Karena kita positif (dua pasien terinfeksi Virus Corona), jadi dokter-dokter yang bertugas di RSUD Taman Husada semua dikarantina. Mereka tak boleh gabung dengan keluarga,” kata Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, Senin (23/3/2020) saat jumpa pers.
Para tenaga medis ini dikarantina di salah satu ruangan Lantai 4 Gedung RSUD Taman Husada Bontang. Mereka mulai dari dokter hingga perawat berkontak langsung dengan pasien, belum boleh pulang bertemu keluarga untuk sementara waktu.
Melihat risiko tinggi yang dihadapi tenaga medis, Pemerintah Kota Bontang mengambil kebijakan untuk memberikan insentif kepada tenaga medis yang masuk dalam tim penanganan Virus Corona.
Terpisah, saat dihubungi via telepon, Direktur RSUD Taman Husada dr I Gusti Made Suardika membenarkan hal tersebut. Kata dia, ada 5 dokter dan 25 perawat yang diisolasi mulai Senin (23/3) malam.
Para tenaga medis tersebut diketahui menangani pasien positif corona yang dirawat di RSUD Taman Husada. “Lima dokter dan 25 perawat kami isolasi mulai malam ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan, keputusan isolasi tersebut merupakan inisiatif mereka karena khawatir menularkan corona ke kelurga. Untuk berhubungan dengan kerabat pun kini mereka dibatasi. Para tenaga medis tersebut, hanya bisa berkomunikasi melalui handphone saja selama diisolasi selama 2 minggu.
“Mereka diisolasi karena inisiatif sendiri dan saran dari manajemen rumah sakit karena khawatir menularkan virus ke keluarga. Selama diisolasi mereka hanya diperbolehkan komunikasi via telpon ” pungkasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan secepatnya akan mengirim hasil swep (uji Lendir) ke Jakarta. hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan para tenaga medis tersebut. “Secepatnya akan kami kirimkan uji swepnya untuk mengetahui kondisi para tenaga medis kami,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemkot Bontang resmi merilis jumlah pasien positif virus korona. Per Senin (23/3/2020). dua pasien dinyatakan positif terjangkit Covid-19 dan dirawat di RSUD Taman Husada Bontang. Rinciannya, satu pasien merupakan warga Kutai Timur, sedangkan satu pasien merupakan warga Bontang.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni dalam konferensi pers menjelaskan, mengakui, jika ada tambahan dua pasien RSUD Taman Husada Bontang yang dinyatakan positif mengidap virus corona. Saat ini, kedua pasien itu telah berada dalam penangganan tim medis dan dokter di Kota Bontang.
“Masing-masing berasal dari Kota Bontang dan Kutai Timur (Kutim). Keduanya saat ini menjalani masa isolasi di RSUD Taman Husada Bontang,” jelasnya kepada awak media, Senin (23/3/2020).
Satu pasien positif yang diumumkan hari ini punya riwayat kontak dengan komisioner KPU Kutai Kartanegara yang sudah lebih dulu dinyatakan positif dan dirawat di RSU Parikesit di Kukar. Pasien ini dalam keadaan baik bahkan tidak menunjukkan gejala-gejala terinfeksi Corona.
Belakangan diketahui warga Bontang yang positif corona berjenis kelamin perempuan, dengan usia 27 tahun. Ia diduga terjangkit covid-19 saat melakukan pertemuan acara KPU di Hotel JM, Jakarta, 9-11 Maret 2020. Pada saat acara di KPU dia duduk 1 meja dengan pasien positif dari Kukar.
Sebelum ditetapkan sebagai ODP oleh Tim Surveilans, kemudian dirawat inap di RSUD Bontang, pasien beraktivitas seperti biasa. Diketahui, sejak 13 Maret 2020 maret sampai dengan 20 Maret 2020 beraktifitas seperti biasa. Bekerja dan lain-lain. Ada sekitar sepekan warga Bontang yang positif covid-19 beraktifitas seperti biasa.
Namun, sesuai prosedur, pasien tersebut diisolasi di Rumah Sakit Daerah Bontang. Yang bersangkutan saat melakukan kegiatan di Jakarta duduk satu meja dengan korban positif COVID-19 dan pulang dari Balikpapan juga satu mobil menuju ke Samarinda. Korban positif turun di Samarinda sementara korban yang positif saat ini langsung menuju ke Bontang.
Pemkot Bontang pun bergerak cepat. Neni mengaku pihaknya langsung melakukan desinfeksi prioritas di tempat pelayanan publik dan tempat umum. Namun segera dilakukan desinfeksi di tempat yang terindikasi disinggahi pasien konfirmasi positif.
“Secara internal kami terus melakukan pemetaan sasaran, inventarisasi logistik, kemudian secepatnya koordinasi dengan pihak terkait,” tambah Neni.
Sementara itu, satu korban positif lainnya adalah warga Kutai Timur, yang masuk klaster Sinode Bogor. Pasien ini memiliki riwayat kontak dengan pasien yang dinyatakan positif setelah melakukan kegiatan keagamaan di Bogor beberapa waktu lalu.
Berikut Riwayat Pasien positif Corona Klaster KPU
-9 Maret 2020 mengikuti pertemuan di hotel General Manager Yang berada di Jakarta ( Daerah epidemic Corona)
– 12 Maret 2020 Pasien tersebut Kembali ke Bontang menggunakan Pesawat Batik Air dan mendarat di Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.
– 13 Maret beraktifitas biasa, seperti bekerja, bersosialisasi dengan keluarga dan lingkungan sekitar.
– 20 Maret dilakukan pelacakan dengan penyedilidikan epidiemologi dan mendapati pasien mengalami gejala corona.
– 20 maret Dirawat di RSUD Taman Husada Bontang dengan Status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
– 23 Maret dinyatakan positif corona.
Discussion about this post