Pranala.co, BONTANG – Terik matahari siang itu tak mampu memadamkan semangat ribuan pelajar yang memadati Lapangan Bessai Berinta, Rabu (15/10/2025). Sekira dua ribu penari jepen dari SMP, SMA, dan SMK se-Kota Bontang bergerak kompak, lincah, dan penuh energi di tengah lapangan.
Kostum berwarna cerah berkilau di bawah sinar matahari, sementara senyum para pelajar tak pernah hilang. Gerak mereka seirama, membentuk harmoni indah antara musik, warna, dan semangat muda — menandai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kota Bontang yang meriah dan berkesan.
Tari jepen yang menjadi ikon budaya Kalimantan Timur (Kaltim) tampil megah sebagai simbol kebersamaan dan semangat warga Kota Taman. Musiknya yang riang berpadu dengan gerak lembut dan langkah cepat, menggambarkan karakter masyarakat pesisir yang ramah, dinamis, dan penuh semangat gotong royong.
Selain jepen, rangkaian perayaan HUT juga dimeriahkan tarian Dayak dan pertunjukan tari modern diiringi lagu Tabola Bale. Kolaborasi antara tradisi dan modernitas ini memperlihatkan bahwa budaya lokal tetap bisa hidup dan beradaptasi di tengah arus zaman.
Bahkan, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dan Wakil Wali Kota Agus Haris ikut turun ke lapangan menari bersama para pelajar, memicu sorakan dan tepuk tangan penonton.
“Keterlibatan anak-anak muda dalam acara ini sangat membanggakan. Mereka bukan hanya menari, tapi juga menjaga warisan budaya daerah agar tetap hidup di tengah perubahan zaman,” ujar Neni, yang tampak sumringah menyaksikan ribuan pelajar menari dengan penuh semangat.
Dua pelajar kembar dari SMA Negeri 2 Bontang, Aqila dan Fiona, mengaku bangga bisa tampil di peringatan HUT Bontang untuk ketiga kalinya.
“Walaupun cuacanya panas, kami tetap semangat. Yang penting bisa menampilkan yang terbaik untuk kota kami,” kata mereka.
Keduanya merupakan bagian dari Sanggar Tari Sekar Arum, yang menaungi lebih dari seratus pelajar dari berbagai sekolah. Selama dua bulan, mereka berlatih tiga kali seminggu demi mempersiapkan penampilan spektakuler itu.
“Latihannya seru karena bisa bertemu teman baru dari sekolah lain. Kami saling mendukung supaya penampilan maksimal,” tambah Aqila.
Penampilan jepen massal ini bukan hanya hiburan semata. Bagi Pemerintah Kota Bontang, kegiatan ini menjadi wadah pendidikan karakter bagi generasi muda — menumbuhkan disiplin, kerja sama, dan cinta terhadap kebudayaan lokal.
Ketika ribuan penari mengakhiri gerakan terakhirnya dengan tangan terangkat dan senyum mengembang, tepuk tangan bergemuruh dari penonton. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami









