SAMARINDA, Pranala.co – Pemerintah Kota Samarinda tak ingin tinggal diam menghadapi persoalan banjir yang kerap melanda kota. Salah satu langkah kunci yang kini digenjot adalah menjaga kebersihan Sungai Karang Mumus (SKM), aliran penting yang jadi tulang punggung pengendalian air di ibu kota Kalimantan Timur ini.
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, mengungkapkan bahwa SKM bukan sekadar sungai biasa. Ia ibarat urat nadi yang menghubungkan sistem drainase kota dengan Sungai Mahakam, dan menjadi jalur utama pengaliran air hujan dari sudut-sudut kota ke hilir.
“Orang mungkin hanya lihat folder, saluran air, atau drainase. Tapi semua itu bermuara ke SKM. Kalau SKM mampet, ya air akan tergenang,” ujar Saefuddin saat diwawancara TVRI Kalimantan Timur, Rabu (14/5/2025) di Pangkalan Pungut Sampah SKM, Jalan KH Abdul Muthalib.
Saefuddin menekankan bahwa kebersihan sungai adalah kunci keberhasilan semua proyek pengendalian banjir yang sedang digarap pemerintah kota. Maka dari itu, peran masyarakat dalam menjaga kebersihan aliran sungai dan tidak membuang sampah sembarangan menjadi sangat vital.
Banjir yang sempat merendam sejumlah wilayah di awal pekan ini, menurut Saefuddin, bukan hanya karena curah hujan yang tinggi, tapi juga karena faktor alam: air pasang Sungai Mahakam yang membuat air hujan tak bisa langsung dialirkan.
“Kondisi ini memerlukan sistem drainase yang lancar dan sungai yang tidak dipenuhi sampah,” jelasnya.
Pemkot, lanjutnya, tidak hanya membangun infrastruktur seperti folder dan saluran air, tapi juga terus mengedukasi masyarakat agar tidak mengotori sungai, terutama SKM yang menjadi hilir dari hampir semua aliran air kota.
Di sela-sela wawancara, Saefuddin menyempatkan memberi apresiasi kepada Misman, aktivis lingkungan asal Samarinda yang selama belasan tahun menjaga kebersihan Sungai Karang Mumus. Sosok ini bahkan mendapat penghargaan Kalpataru kategori Perintis pada 2023 silam.
“Beliau ini inspirasi. Kerja senyap, tapi berdampak besar. Kita harap makin banyak Misman-Misman baru di Samarinda,” ujar Wawali.
Pemkot Samarinda berkomitmen menjadikan penanganan banjir sebagai prioritas utama. Namun, mereka juga sadar bahwa pembangunan infrastruktur takkan berhasil tanpa kesadaran kolektif warganya.
“Mari jaga sungai kita. Karena air hujan tak memilih jalan, dia akan cari tempat mengalir. Kalau sungai bersih, air akan cepat surut, kota pun bebas banjir,” pungkas Saefuddin. [AM]
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami









Comments 2